44.pelepasan

11.2K 1.1K 132
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pelepasan
.
.
.
.
.
.
.
.

Dion yang di peluk oleh Alfaris pun tidak berkutik sama sekali.

Dan baru lah setelah beberapa saat Dion mengatakan sesuatu

"...Kenapa? "

Keduanya terdiam mendengar kalimat pertama yang di katakan oleh Dion

"KENAPA HARUS GUA?! KENAPA?! KENAPA LO SEMUA NYERAHIN INI SEMUA KE GUA HAH?! LO JUGA! KENAPA LO NINGGALIN DIA HAH?! KENAPA?! KENAPA?! " Teriak Dion meronta-tonta mencoba melepaskan Alfaris yang tengah memeluk nya

Anna yang melihat itu pun ikut memeluk Dion dan mencoba memenangkan nya.

"Kenapa... Kenapa?.. Kenapa harus gua? Gua udah menderita.. Kenapa kalian malah ngebuat gua tambah menderita.." Ucapan Dion makin lama makin mengecil mencoba menahan amarah, sedih dan kecewa nya namun itu sulit.

Entah sejak kapan dirinya menjadi emosional seperti ini

Sungguh ini bukan dirinya

Ini bukan dia

Anna sangat paham dengan apa yang di rasakan oleh Dion, ia pun memeluk Dion dengan sangat lembut sambil mengusap punggungnya dan kepalanya dengan halus

"Kenapa... Hiks.. Gua.. "

Air mata pun yang telah di bendung oleh Dion pun tak tertahankan lagi

Emosi yang selama bertahun-tahun dia jaga sekarang hancur

Anna memeluk Dion sambil merasakan semua rasa sedih, sakit, kecewa, lelah dan masih banyak lagi

Anna pun beberapa kali mencium sekitaran wajah Dion dan tetap mencoba menyenangkan ya

Dan bukan hanya Anna yang mencoba menyenangkan ya tapi Alfaris pun ikut serta dalam hal itu di mana dia terus memeluk Dion sementara Anna memeluk keduanya kedalam dirinya.

Mendengarkan betapa sedihnya, amarah, sakit, kecewa Dion

Sakit..

Sedih..

Kecewa..

Itu benar-benar tercampur aduk tampa karuan.

"Dion, anakku.. panggil mommy sayang.. Mommy ada di sini"

Namun Dion tidak membalasnya bahkan hanya sekedar memeluk balik pun tidak, Dion benar-benar menangis dan hanya menangis

Anna pun mengangkat kan wajah Dion agar memperhatikan nya

"Dion! Mommy ada di sini.. " Ucap pilu Anna

Dan dengan isakan tangis yang tidak hilang, Dion pun menjawab

"Hiks.. lu.. Hiks..  bukan...  Hiks...dan.. Hiks... Gua bukan.. Hiks.. "

Dan dengan keras pun Anna membantah itu semua "tidak! Kamu anak ku! Anak mommy! Jangan pikirkan ibu mu yang kejam itu! Kamu masuk kedalam tubuh anakku dan sekarang kamu adalah anak ku! Anak mommy! Kamu juga anak mommy.. "

"Bang.. Abang juga anaknya mommy bang... Abang juga Al.. Jadi abang juga anak nya mommy bang" Tambah Alfaris

Dion sama sekali tidak bisa menahanya lagi

Apa boleh?

Apa boleh menanggapi orang yang ada di depannya adalah mommy nya?

Sementara ibunya yang asli?

Dion lagi-lagi tidak bisa apa-apa

Dirinya kembali mengarahkan pandangannya ke bawah dan menjatuhkan lebih banyak air mata

Alfaris✔️Where stories live. Discover now