belanja

2.6K 73 2
                                    

Assalamualaikum

-

-

-

Halooo readerss yang InsyaAllah masuk surga aamiin, cerita ini aku buat hanya sekedar menghibur, santuy aja bacanyaaa yaa, jangan keburu, seloww.

🦋🦋🦋


Hari-haripun berlalu, walaupun sikap Aydan tak pernah berubah tidak membuat Ara putus asa, Ara yakin suatu saat pasti Aydan bisa menerima dia dan bisa mencintai Ara.

Di balkon lantai 2 Ara memandangi Aydan yang sedang olahraga pagi, Yapp betul hari ini weekend, dimana Aydan tidak ada kesibukan apa-apa.

"Ara gaktau ini benar atau salah, tanpa disadari Ara sudah menaruh rasa sama Kak Aydan, tapi apa salah jika seorang istri mencintai suaminya sendiri." Sibuk Ara dengan pikirannya

Aydan yang merasa diperhatikan lalu mendongakkan kepalanya ke arah balkon, "ngapain kamu ngeliatin saya?"

Ara tersadar dan terkejut, keringat dingin muncul di dahinya, untung jarak Ara dan Aydan lumayan jauh, jadi Aydan tidak bisa melihat raut wajah Ara yang panik itu.

"Emm engga, Ara mau tanya Kak Aydan mau makan apa? Ini Ara mau turun mau masak buat Kak Aydan." Elak Ara.

Aydan hanya mengangguk kecil, lalu ia bicara singkat "Ayam!"

Aydan sudah bisa menerima masakan Ara beberapa hari terakhir.

"Okeyy kak." Saut Ara ceria.

Ara kemudian turun dan membuka lemari ice untuk melihat bahan-bahan.

"Yahh, tinggal segini aja bahannya, gapapa deh ini dulu nanti belanja aja." Gumamnya.

"Eh nak Ara, mau masak ya? Sini bibi bantuin." Ucap bibi dari arah belakang rumah, biasanya sebelum Aydan menikah dengan Ara, bibilah yang masak setiap pagi, namun setelah menikah, Ara ingin ia yang masak setiap hari dan menyuruh bibi mengerjakan pekerjaan lain saja, entah kenapa ia suka sekali memasak.

"Nggausah bi, gapapa Ara aja, okeyy." Bibi itu kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Cantikk sekalii anak ini, jadi gemess setiap kali liat wajahnya." Batin bibi tersebut sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian ia permisi untuk mengerjakan pekerjaan lain.

Setelah berkutat di dapur, masakan Ara sudah siap, lalu ia memanggil Aydan untuk makan.

"Kak Aydan, sarapan dulu, udah masak!"

"Iya."

Kini keduanya sudah di meja makan, Ara mengambilkan piring kemudian Aydan menerimanya, ketika hendak mengambilkan lauk pauk Aydan menolak,

"Saya bisa sendiri."

Ara mengangguk dan tersenyum, kemudian ia juga mengambil piringnya.

"Maaf ya kak, Ara masaknya cuma segini, bahan di dapur udah habis, jadi Ara masak seadanya."

"Hm, gapapa." Sautnya.

AydanAra [End] Completed✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon