Kehujanan

2.2K 71 13
                                    

Assalamualaikum
-
-
-

Ada yang begitu hancur, sehingga ketika diam saja bisa meneteskan air mata.
~Ara Zahira As-Syifa.

🦋🦋🦋

Ara masih menunggu Aydan di bangku taman, ia melihat sekelilingnya banyak pasangan halal yang saling menyayangi satu sama lain, bahkan membawa hasil dari cinta mereka, Ara tersenyum dan ia berharap kedamaian hidup bersama Aydan akan terpenuhi kelak, walaupun entah kapan tiba waktunya, tapi Ara yakin pasti hari itu akan datang.

Semakin lama cuaca semakin mendung, banyak orang berlalu lalang untuk meninggalkan taman tersebut, tapi ia masih setia menunggu Aydan.

Kak Aydan udah sampai mana? Ketik pesan Ara di hpnya kemudian ia mengirimkannya pada Aydan.

Tidak ada jawaban bahkan chatnya hanya centang satu, mungkin sedang dijalan pikir Ara.

Akhirnya hujan mulai turun deras hingga Ara mencari tempat untuk meneduh tak jauh dari situ, ia membuka hpnya masih tidak ada jawaban.

Lingkungan taman sangat sepi, ia semakin takut karena awan mulai gelap.

Kak Aydan mana? Masa dia lupa mau jemput Ara? Ah ngga mungkin, pasti Kak Aydan masih dijalan. Batinnya.

Keadaan dingin mampu membuat Ara menggigil, ia mengusap lengannya, udara mulai menusuk melewati celah pakaian Ara.

Tak ada balasan apapun dari chat tersebut, Ara semakin kecewa dengan harapannya,

"Jangan berharap Kak Aydan bakal jemput kamu Ara, jangan kepedean, mana mungkin dia mau jemput kamu, mustahil." Ara terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Ia memutuskan menerobos hujan untuk menaiki taxi, ia tidak mungkin sampai malam sendirian disini.

Ara diam dipinggir jalan sambil mencari taxi yang lewat,

"Neng, kenapa masih disini? Sendirian lagi." Teriak sopir taxi dari dalam mobil yang kebetulan lewat dan melihat Ara hanya seorang diri.

"Iya pak, belum dijemput, lagi kosong taxinya pak? Boleh Ara naik?" Tanyanya sambil mengusap mata dan wajahnya yang ditetesi air hujan.

"Boleh, mari neng, saya antar."

"Baik Pak, terimakasih."

Lalu taxi itu mulai berjalan ke tempat yang Ara tujukan yaitu rumahnya.

Ara sedikit basah kuyup, ia masuk kedalam taxi dan hanya termenung,

"Ara kegeeran sih, jadi gini kan." Batinnya lirih.

°°°

Sesampainya didepan rumah, kemudian Ara membayar taxi tersebut dan tak lupa berterimakasih pada sopirnya karena sudah mengantar Ara sampai tujuan dengan selamat.

Kemudian Ara melihat mobil Aydan yang terparkir didepan rumahnya dan rumah yang lampunya sudah hidup.

Hatinya semakin kecewa, ternyata Aydan memang tidak menjemputnya. Lalu ia melangkah masuk kedalam rumah tersebut.

AydanAra [End] Completed✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon