rencana pulang

2.6K 57 10
                                    

Assalamualaikum
Gimana kabar kalian?
Udah ngga sabar nunggu lanjutannya ngga nih?
Langsung aja kalau gitu,

Happy Reading🖤

🦋🦋🦋

Dinginnya udara mulai menusuk pada tubuh Aydan, ia lalu terbangun dan melihat jam diatas nakas, baru pukul 03.20, lalu ia menaruhnya kembali.

Menghadapkan badannya lagi pada Ara, ia tersenyum memandang wajah damai Ara, mulutnya yang sedikit terbuka membuat kesan lebih menggemaskan dimata Aydan.

"Tidurnya nyenyak sekali istri saya." Gumamnya sambil menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Ara.

Ara sedikit terusik, lalu Aydan menenangkannya kembali mengusap punggung Ara dengan halus.

Merasa tidak tega membangunkan istri kecilnya, kemudian Aydan beranjak membersihkan dirinya sendiri sambil memunguti pakaian yang berserakan di bawah kasur, setelah itu ia melaksanakan sholat tahajud.

"Assalamualaikum warahmatullah,
Assalamualaikum warahmatullah."

Ia menolehkan pandangannya pada Ara, kemudian ia tersenyum, Ara masih pulas dalam tidurnya.

"Ya Allah berkahi kebaikan untuk istri saya, lindungilah ia, dan lindungi pernikahan kami berdua, aamiin."

"Kak." Ucap seseorang memanggil Aydan, ia samar-samar mendengar suara orang sedang sholat, jadi ia membuka matanya.

"Hm? Kenapa sayang?" Tanya Aydan setelah membaca doa dan mengaminkannya kemudian menyauti panggilan Ara.

"Udah jam berapa?" Tanyanya lagi dengan suara ciri khas orang baru bangun tidur.

"Baru jam 04.00 Ra." Ara mengangguk sambil mengucek matanya.

"Kamu pasti lelah, tidur lagi saja, 15 menit lagi saya bangunkan untuk siap-siap sholat Subuh."

"Ara ngga mau tidur lagi, Ara siap-siap sekarang aja." Ucapnya hendak duduk dari baringnya. Dengan wanti-wanti ia menarik selimutnya sampai bahu, ia mengecek dibalik selimut tersebut.

"Kenapa Ra?" Tanya Aydan.

"I-ini banyak nodanya." Jawab Ara terbata.

Melihat wajah tak biasa dari Ara kemudian Aydan tersenyum,
"Nggapapa Ra, nanti saya bantu bersihin."

"Eh jangan! Biar Ara aja." Jawabnya tak ingin Aydan terkena najis lagi karena melihatnya sudah suci dan hendak melaksanakan sholat subuh.

Aydan menggeleng-gelengkan kepalanya, istrinya ini masih saja sungkan.

Ketika hendak turun, Ara meringis dan memegang erat tepi kasurnya. Ia masih dibaluti dengan selimut.

"Saya bantu ya sayang." Ujar Aydan menawarkan bantuan, namun Ara masih saja kekeh.

"Stopp! Kak Aydan disitu aja, Ara malu tau." Cegah Ara melihat Aydan yang hendak beranjak menuju dirinya.

"Ngga perlu malu Ra, saya suami kamu." Tutur Aydan.

"Ihhh, ngga, Ara masih bisa ini, jangan diliatin terus tapinya." Tolaknya lagi berusaha kuat berdiri dan mengambil sprei tebal yang terkena noda.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now