Pergi

3K 79 5
                                    

Assalamualaikum
-

-

-

Ia yang tidak menganggap keberadaanmu, bahagiakanlah ia dengan kepergianmu.

Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Alwi Al Kaff.







🦋🦋🦋

"As-salamualaikum Bunda.." Ucapnya bergetar menelfon bundanya.

"Waalaikumussalam, kenapa nak?" Saut bundanya dalam telfon.

"A-ara mau pergi ke rumah Kak Fahrul boleh ya Bun?" Tanya Ara.

Ibunya yang mendengar suara Ara pun langsung paham, tak biasanya anaknya seperti ini jika memang tidak ada yang salah.

"Memangnya Ara kenapa nak, kenapa mau kesana?"

"Ara cerita nanti aja ya Bun kalau sudah sampai disana, Ara mau beli tiket dulu." Kata Ara menahan untuk tidak mengatakan permasalahan rumah tangganya.

"Bentar lagi Ara telfon lagi ya Bun, Ara mau ngomong juga sama Ayah, Assalamualaikum." Pinta Ara.

"Iya nak, waalaikumussalam" Jawab bundanya merasa khawatir, lalu ia mengatakannya pada suaminya.

Setelah Ara membeli tiket, ia duduk dan tidak membawa barang apapun,ia hanya membawa hp yang terdapat tabungannya saja, karena semalam Aydan menyuruhnya keluar tanpa mengemasi dulu pakaiannya.

"Assalamualaikum Nak!" Salam Ayahnya, kini ia khawatir mendengar kabar dari istrinya bahwa anaknya akan pergi ke rumah Fahrul, ia merasa gelisah karena Ara berangkat hanya seorang diri.

"Waalaikumussalam Ayah." Jawab Ara, ia menahan untuk tidak menangis mendengar suara Ayah dan Bundanya.

"Ayah khawatir sama Ara, apa tidak bisa ditunda sampai Ayah bisa nyusul kamu disitu?" Katanya.

"Ara nggapapa kok Ayah, jangan khawatirin Ara." Saut Ara.

Ibunya sudah mulai meneteskan air mata namun ia tidak mengeluarkan suara agar Ara tidak kepikiran.

"Ayah Bunda, Ara minta maaf ya kalau selama ini Ara banyak salah, Ara juga minta maaf udah ngecewain Ayah Bunda." Ucapnya dengan suara parau.

"Ayah sama Bunda ngga pernah kecewa sama Ara, Ara ngga boleh ngomong gitu." Saut keduanya.

Ara tersenyum, setidaknya ia merasa bersyukur memiliki orang tua yang sangat baik dan perhatian padanya.

"Hati-hati Nak, jaga diri Kamu baik-baik,selalu minta perlindungan Allah." Ucapnya dalam telfon.

"Iya Ayah Bunda, jangan khawatir, Ara pamit, Assalamualaikum." Jawabnya mendengar panggilan tempat tersebut untuk segera naik.

"Waalaikumussalam." Jawab keduanya walau dalam perasaan khawatir.

Ia menutup telfon dan beranjak untuk menaiki pesawat yang sebentar lagi akan lepas landas meninggalkan tempat paling menyakitkan untuk Ara.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now