Pengorbanan

11 0 0
                                    

'Jika aku mengharapkan sesuatu, maka itu bukan pengorbanan'

Kata Luka dalam pikirannya.

Ia menatap kearah langit2 kamarnya

'Tapi,.... apa aku akan mampu?,...

Terus seperti ini,...'

Luka menutup mata dan terlelap.

.........

"Ibu itu stress, dia suka berhayal akan sesuatu yang tidak nyata" kata remi pada luka

"Tidak, ibu tidak seperti itu, ia hanya khawatir" jawab luka

"Khawatir tidak seperti itu, pergaulan ibu bukan dengan orang yang baik-baik"

"Kau tidak pernah bicara sesuatu yang baik tentang ibu, itu aneh sekali, padahal ia selalu membanggakanmu" kata luka dan meninggalkan remi di dapur

,.....

"Aku sudah menyiapkan air hangat, apa ibu bisa bangun?" Tanya luka di ambang pintu

"Iya,. Terimakasih, oh iya apa remi sudah datang? Dia bilang akan membelikan ibu kursi roda elektrik" kata ibu luka duduk disamping kasur.

"Ya remi sedang di dapur bu" luka

"Wah ibu apa kabar? Kau terlihat lebih sehat terakhir aku datang, apa kau mendengarkan semua nasihatku?" Remi masuk ke kamar dan duduk berlutut didepan ibu

"Iya ibu merasa lebih baik, terimakasih ya, berkatmu ibu merasa lebih sehat" kata ibu mereka dengan senyum

Sedang luka hanya berdiri diambang pintu.

'Jika ibu tau apa yang selalu dikatakan remi tentangnya apakah ia akan tersenyum seperti itu'

Luka pergi meninggalkan remi dan ibunya dan berjalan keruang tamu.

........

"Kau berjanji akan membayar hutangmu" kata luka kepada remi diruang tamu

"Iya tapi aku masih belum ada uang, aku akan menggantinya,... tapi masih lama, lama sekali" jawab remi dengan entengnya.

"Kau bersikeras ingin menggantinya saat aku menyuruhmu untuk tidak membayarnya"

"Sekarang saat aku menyuruhmu menggantinya kau bilang tidak ada" luka

"Itu karena kau selalu mengungkit-ungkitnya, jadi lebih baik aku ganti saja" jawab remi

"Aku tidak mengungkitnya dan kau tidak menggantinya" jawab luka

"Kata-kata mu padaku tidak pernah tidak ada yang tidak menyakitkan" kata luka lalu berdiri

"Aku membutuhkan uang itu, jadi cicilah" katanya lalu beranjak pergi.

........

Dalam keheningan malam, luka tertidur dan bermimpi.

Mimpi dimana ibunya mengetahui perkataan buruk remi tentang dirinya, mimpi dimana ibunya mengetahui semua kelakuan remi kepada luka.

Mimpi dimana ibunya semakin sakit bukan karena tubuhnya yang sakit namun juga karena hatinya yang sakit.

Luka terbangun dari mimpi itu.

'Aku harus,... bersabar' luka menundukan kepalanya.

'Pengorbanan akan diriku, tentu saja aku tersakiti, tapi aku tidak mau melihat ibu sakit hati'

'Jika selamanya ia tidak tahu, bukankah ia akan lebih bahagia?'

.......

Kesabaran,... sesuatu yang bahkan tidak dapat dibeli dengan uang.

"Luka! Kau ini, tidak pernah mendengarkan ibu,. Coba contoh adikmu remi" kata ibu luka duduk di ruang tamu

"Coba lihat karena remi selalu mendengar kata ibu, kini dia sudah sukses, katanya kursi roda ibu juga akan dibeli dari luar negeri" kata ibunya

"Tapi kau masih begini saja, itu karena kau tidak mau mendengar kata-kata ibu" kata ibunya

"Iya bu,. Maaf ya" jawab luka sambil membersihkan meja.

'Pengorbanan' pikir luka

'Tentu saja aku akan mengharapkan sesuatu'

'Apakah pantas semua pengorbananku jika orang yang kuperjuangkan tidak menghargaiku?'

'Aku ingin dihargai atas semua pengorbananku'

'Tapi,. akan ada harga yang akan aku bayar, dan perjuanganku akan menjadi sia-sia'

'aku,... tidak bisa mengharapkan apapun.'

"Ini sudah waktunya ibu minum obat, ayo makan dulu" kata luka menyuruh ibunya untuk masuk ke ruang makan.

'Pengorbanan,. memang semenyakitkan ini' pikir luka sendiri dalam benaknya.

.......

Milik Saya SeorangМесто, где живут истории. Откройте их для себя