Mimpi

50 0 0
                                    

Namaku Irene,

aku jelek dan tak ada yang menyukaiku.

didepan cermin aku melihat bayanganku.

rambut ikal, badanku berlipat-lipat karena lemak, kumal.

'jelek sekali'

aku meninggalkan cermin itu dan pergi

..........

"iren.. kamu sudah sarapan belum?"

"makan dulu sarapnnya, pakai seragammu dengan benar" ocehan ibuku tiap pagi sebelum aku berangkat.

'berisik sekali' seakan aku tidak tau saja.

"iya bu" jawabku dengan malas.

.........

"ha ha ha, iren kamu tambah gemuk saja" cemooh teman sebangkuku. aria

"ha ha ha, si celeng makin gembul, siap dipotong sana" teriak yang lain

'kesal'

'kesal'

tapi aku tidak bisa melawan.

.........

"iren kamu sudah pulang? sekarang jam berapa?" tanya ibu bingung melihatku pulang lebih awal

"hari ini diliburkan" jawabku

aku melepas sepatu bersiap naik keatas

"iren ada makanan dikulkas, jangan tidur sore, nonton tv saja, ibu masak makanan kesukaanmu"

aku tidak peduli, aku hanya ingin naik keatas

"iren?"

"BERISIK! Kenapa IBU selalu menyuruhku makan? AKU tambah Gemuk karena ibu!" dan aku lari keatas

"iren?...."

"iren buka pintunya nak"

'kesal!!!'

'Kesal!!!'

'jika aku terlahir cantik, nasibku pasti tidak akan seperti ini'

aku meringkuk diriku diatas kasur, menutup kepala dengan bantal.

membiarkan suara ketukan pintu dan panggilan ibuku sebagai penghantar tidur.

.........

aku terbangun di atas awan dengan langit cerah bersinar.

seorang datang padaku dari kejauhan,

penuh sinar, 'apa aku mati? apa dia malaikat?'

"aku mendengar permintaanmu nak, aku bisa mengabulkan permintaan terdalammu"

"katakan padaku sebanyak tiga kali, maka permintaanmu akan terkabul"

aku tidak paham, pria buram yang terlihat seperti malaikat itu berbicara dari kejauhan

'tapi kenapa suaranya begitu dekat?'

'masa bodoh! dia akan mengabulkan permintaanku kan?'

'maka aku akan meminta...'

"aku ingin cantik"

dan seketika aku terbangun.

.............

"iren,... kamu sudah baikan?" tanya ibu disamping kasurku

'apa tadi cuma mimpi?'

'ya bodohnya aku, mana mungkin hal itu bisa terjadi'

aku kembali menggulung diri dikasur

"ada apa nak?" tanya ibu sambil mengelus kepalaku

"aku ingin tidur" jawabku dengan ketusnya

Milik Saya SeorangWhere stories live. Discover now