7. HUJAN DAN PELANGI

46 1 0
                                    

Haii, enjoy ya baca chapter ke tujuh ini!

Kehidupan dan waktu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kehidupan dan waktu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam satu hari, kita semua diberi waktu yang sama, yakni dua puluh empat jam. Waktu 'pun selalu berjalan maju, dan akan terasa sia-sia jika dilalui begitu saja tanpa mengukir sebuah kenangan dan kisah. Waktu adalah satu di antara banyak hal yang selalu kita punya, satu diantara banyak hal yang begitu berharga. Waktu adalah uang, membuang waktu sama dengan membuang uang, begitu kata salah satu karakter di kartun Spongebob Squarepants.

Tak ada salahnya untuk membenarkan pernyataan tersebut, karena pada dasarnya itu memang benar. Waktu sangatlah berharga, apalagi jika waktu tersebut kita lalui bersama orang-orang terdekat, membuat mereka yang awalnya asing semakin dekat, membuat mereka yang awalnya saling membenci kini saling memaafkan, dan membuat mereka yang awalnya terjebak di masa lalu, kini berangsur membuka lembaran baru.

Berawal dari menghitung hari, lalu pekan dan bulan. Dalam waktu yang tidak singkat itu, tentu saja banyak yang berubah.

"Apa yang kamu rasakan setelah tiga bulan menginap di rumah sakit ini? Apa ada yang berubah?"

"Ruanganku tidak berubah selama tiga bulan ini, tapi perasanku berubah. Aku merasa lebih baik, itu semua berkat Dokter yang begitu sabar menghadapi semua tingkah emosional pasiennya."

"Tingkah emosionalmu yang mana kalo saya boleh tahu?"

Tak ada jawaban, gadis dengan baju pasien itu tertawa. Ia tak berniat untuk meladeni ucapan sang Dokter.

"Kenapa kamu tertawa? Saya bertanya dan kamu diwajibkan untuk menjawabnya," ucap Davian dengan ekspresi menggoda.

"Hahaha, jika aku memberitahumu, maka sama saja aku membuka aibku," jawabnya masih tertawa. "Dan berhenti bertingkah konyol dengan kata-kata formalmu yang membosankan itu, kamu sudah berjanji untuk menggunakan panggilan aku-kamu. Lagipula, aku juga sudah mengatakan bahwa dengan berkata formal, itu membuat para pasienmu merasa sedang diinterogasi. Mereka tidak akan tenang saat selesai berkonsultasi, melainkan semakin tertekan!"

Davian menyipitkan matanya dan menatap tajam Bellova. "Tidak ada yang bisa mengubah cara dan strategiku saat berkonsultasi dengan pasien. Biarkan itu menjadi ciri khasku, tak bisa 'kah kamu berhenti menasehatiku? Bahkan kamu lupa bahwa aku lebih tua."

"Ya, dan bahkan kamu lupa bahwa kamu sedang berbicara dengan pasienmu."

Davian menghela napas, semakin membaiknya kondisi Bellova, semakin terlihat pula sifat sebenar yang gadis itu miliki. Semuanya tak jauh dari kata tengil dan hiperaktif, dua kata itu bisa menjelaskan bagaimana keadaan Bellova sekarang. Bahkan Davian menyesal karena telah menjanjikan akan mengabulkan tiga permintaannya.

Yang pertama dan kedua cukup umum, namun ketiga? Davian ingin sekali menarik kembali kata-katanya. Bahkan ucapannya saat itu sungguh diwujudkan oleh Bellova, 'tiga permintaan apapun bahkan yang tidak masuk akal'.

Evanescent [TERBIT]Where stories live. Discover now