DEORANTA| [2.Pertemuan]

215 40 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen cerita ini.

S E L A M A T  M E M B A C A

2. Pertemuan

Tatapan nanar itu mengarah ke arah beberapa koper besar yang saat ini berada di pinggir jalan. Dara bingung harus pergi kemana untuk mencari tempat perlindungan sementara waktu, sebelum menemukan tempat tinggal yang tepat untuknya.

Kenapa menjadi serumit ini.

Rasanya sudah sangat begitu lelah berjalan tanpa arah di tengah hari seperti ini. Kepalanya menoleh ke sana kemari, namun ia tak kunjung menemukan ide yang tepat. Mungkin dengan kembali melanjutkan perjalanan ini dia bisa menemukan tempat istirahat untuk sementara waktu, sebelum akhirnya dia bisa leluasa mencari kosan baru untuk di tinggalinya.

Helaan nafasnya kembali terdengar entah ke berapa kalinya, Dara kembali melangkahkan kakinya melewati trotoar pinggir jalan raya yang begitu ramai. Keringat di dahinya bercucuran seiring langkah kakinya melangkah, sehingga membuat lelah menghampirinya tepat di persimpangan jalan.

Dara melihat ada pohon besar di pinggir jalan tak jauh darinya. Gadis itu mendekat ke sana untuk beristirahat sementara waktu hingga tenaganya kembali pulih.

Namun saat sampai di sana, ia melihat ada seorang pria berpenampilan bringas bersandar di pohon itu dengan memejamkan kedua matanya. Dengan sedikit ketakutan, Dara duduk di batu cor samping jalan karena tak ada cara lain selain berdiam diri di sini untuk beberapa saat hingga rasa lelahnya hilang.

Saat itu juga, Dara merasa ada tangan kasar yang mencekal lengannya dengan kuat. Kepalanya menoleh dan mendapati pria tadi yang bersandar di pohon itulah yang kini sedang mencekal lengannya dengan senyuman menakutkan.

"Mimpi apa tadi, sekarang bisa di hampiri bidadari secantik dia." Gumam takjub pria itu dengan kedua matanya seolah-olah ingin memakannya hidup-hidup.

"Tolong lepaskan saya?" Teriak Dara berusaha melepas cekalan tangan pria itu yang semakin terasa kuat di pergelangan tangannya.

"Nggak! Aku nggak akan melepaskan apa yang sebentar lagi menjadi milik ku." Tekan pria itu berusaha mendekat ke arahnya.

Dara semakin ketakutan, ingin rasanya dia menangis sejadi-jadinya dan berteriak meminta tolong kepada seseorang yang ada di sekitar. Namun, keadaan tak berpihak kepadanya karena jalanan ini terlihat begitu sepi.

Dara semakin kebingungan, rasa lelah yang tadi terasa begitu melelahkan kini hilang sirna dan berganti rasa ingin segera berlari dari pria yang terlihat sangat menakutkan ini.

Dengan cepat Dara berusaha bangkit dari duduknya. Tetapi, pria itu semakin menarik tubuhnya hingga membuat sedikit kehilangan keseimbangan. Dan untunglah Dara masih bisa sedikit mengelak dari pria itu dengan mendorong pria itu ke belakang hingga terjatuh.

Saat itu juga, Dara langsung berlari dengan kesusahan karena membawa banyak barang di tangannya. Hal itu mampu membuat pria itu dengan mudah menangkap Dara kembali ke dalam genggamannya.

"Aku mohon, tolong lepaskan saya." Isak Dara yang sudah tak berdaya di pelukan pria itu.

Tetapi pria itu malah kembali membawanya ke tempat tadi. Dan saat perjalanan itu, tak henti-hentinya Dara berteriak meminta tolong kepada seseorang yang lewat jalanan itu.

Untunglah, ada mobil merah menghadang langkah kaki pria itu. Sehingga membuat pria itu menggeram tak terima dengan tindakan mobil itu yang saat ini sudah menghalangi rencananya.

"Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menghalangi apa yang saya inginkan." Teriaknya tak terima.

Pintu mobil itu terbuka dan memperlihatkan sosok pria berkacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Pria berjas hitam itu melangkah ke arahnya dan menarik paksa tubuhnya dari pria itu.

DEORANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang