DEORANTA | [23. Mulai Nyaman]

130 9 1
                                    

Happy Reading 🌼🌼

23. Mulai Nyaman

Hampir seharian penuh Deo menemani dara di sanggar. Tak banyak yang di lakukan olehnya, kesana-kemari tanpa tujuan, hingga tanpa sadar dia tertidur di kursi panjang yang ada di ruang tunggu sanggar itu.

"Masih lama Ra?" Tanya Deo sedikit bosan dengan situasi seperti ini.

Gadis itu menoleh ke arahnya dengan raut wajah bersalah dan tak enak kepadanya."Mungkin sejam lagi! Ada hal penting yang harus aku bahas sama teman-teman," jawabnya sedikit tak enak." Kalau kamu bosan, kamu bisa pulang dulu... Nanti secepatnya aku akan susul kamu."

Dara menatap iba pada Deo yang terasa jelas begitu bosan dengan situasi seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, tadi dia juga sudah mewanti-wanti jangan ikut karena hari ini ada jadwal padat tak seperti biasanya, namun dengan kekeuh dia tetap ingin ikut.

"Hufft!"

Helaan nafasnya terdengar begitu berat, dara mendekat dan duduk di samping pria itu."Sabar ya! Bentar lagi kok, masa sejam gak bisa nahan sedangkan tadi seharian masih bisa."

Deo tersenyum lalu jemarinya bergerak mengacak pelan rambut dara yang saat ini sudah tertata rapi dan tak ada sehelai pun yang terurai."Emang bisa ya kostum kamu sejelas ini bentuk tubuh kamu?" Tanyanya sedikit tak suka dengan apa yang di gunakan dara saat ini.

"Mau gimana lagi! Kan kostumnya begini, kalau nggak pakai ini nanti bakalan ribet saat latihan... Lagian di sini nggak ada pria selain kamu," jelasnya santai.

"Jadi aku menang banyak dong?" Goda Deo terkekeh sendiri saat membayangkan apa yang di katakan dara padanya.

Benar, pakaian dara saat ini sangat begitu memperlihatkan seluruh lekuk bagian tubuhnya tanpa terkecuali sedikit pun. Kadang dia di buat panas dingin saat gadis itu bergerak begitu lincah latihan dengan berbagai jenis gerakan balet yang mampu membuat dirinya tak karuan hingga naluri laki-lakinya bangkit begitu saja.

Dara benar-benar membuatku gila hari ini!

"Sudah... ayo?"

Deo mendongak dan mendapati dara kini sudah berpakaian seperti tadi pagi saat mereka berangkat ke sini.

"Ayo.. kok diam saja?" Ajak dara menggeret tangan Deo yang terasa berat.

"Katanya satu jam kok sudah selesai? Satu jam itu lama Ra?" Tanya Deo heran dan penasaran.

"Iya tadi! Tapi ternyata selesai lebih awal," jelasnya santai, namun Saat mereka jalan bersama untuk pulang.

Ada satu teman dara yang berteriak kepada dara."Ra pasangan buat latihan sudah bisa datang dua minggu lagi."

Dara mengangguk lalu mengacungkan jari jempolnya ke atas."Iya nggak apa, latihan dua minggu lebih dari cukup lah buat acara nanti."

Setelahnya dara menggeret Deo pergi dari sanggar itu untuk menuju ke kosannya.

Di perjalanan pulang pun Deo nggak pernah berhenti mengoceh dan ada saja yang di omongin oleh pria itu.

Dan dia hanya bisa menanggapi beberapa obrolan itu dengan beberapa gumaman.

Bunyi dering ponselnya membuat Deo berhenti untuk mengangkat panggilan tersebut dari sekretarisnya."Ra aku angkat telpon ini dulu ya?"

Dara mengangguk dan melihat-lihat suasana malam hari di ibukota, hingga langkah kakinya bergerak melewati batas trotoar. Tanpa di sadarinya ada sebuah motor yang melaju cepat dari arah berlawanan.

Deo melihat semua itu menjadi terkejut dan panik secara bersamaan. Pria itu berlari cepat dengan memanggil-manggil nama dara yang ternyata masih belum menyadari keberadaannya.

DEORANTANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ