Bab 3 : Hadiah dari Paman

36 3 0
                                    


Di keesokan paginya seusai bangun dan membersihkan diri Sophia berjalan-jalan di koridor-koridor istana yang luas dan indah. Ia melihat berbagai lukisan indah yang menghiasi dinding-dinding istana, yang menceritakan sejarah panjang kerajaan ini. Setiap lukisan adalah karya seni yang mengagumkan, menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah kerajaan.

Ia juga melihat pelayan-pelayan istana yang sibuk dengan tugas mereka. Mereka dengan sopan melewati Sophia dan memberikan senyuman ramah. Sophia merasa senang melihat bagaimana pelayan-pelayan itu dengan cermat menjalankan tugas mereka, mencerminkan profesionalisme yang tinggi di istana ini.

Sophia terus berjalan hingga ia mencapai taman istana yang luas. Taman ini adalah tempat yang indah dengan berbagai macam bunga yang bermekaran dan pepohonan yang rindang. Sophia berjalan-jalan di antara bunga-bunga yang berwarna-warni, menikmati keindahan dan ketenangan di istana ini.

Di satu sudut taman, Sophia menemukan sebuah kolam dengan air mancur yang gemerlap. Suara gemericik air memberikan kesan yang menenangkan, dan Sophia duduk sejenak di tepi kolam, merenung dan membiarkan pikirannya melayang.

Selama perjalanannya di sekitar istana, Sophia mulai merasa bahwa, meskipun ada banyak hal yang harus dihadapi di kerajaan ini, ada juga keindahan dan keanggunan yang dapat dinikmati. Ia berharap bahwa semoga saat dia dan keluarganya pindah ke istana kehidupannya akan jadi lebih bahagia .

Paman Reynard secara tak sengaja melihat Sophia yang sedang merenung di tepi kolam dengan air mancur. Ia mendekati Sophia dengan langkah-langkah yang ringan, mencoba untuk tidak mengganggu keragu-raguan dan pemikiran Sophia yang sedang dalam.

Dengan senyum ramah, ia berkata, "Hari yang indah untuk berjalan-jalan di taman, bukan?"

Sophia sedikit terkejut oleh kehadiran Paman Reynard, tetapi ia menjawab dengan sopan, 

"Ya, sangat indah. Taman istana ini sungguh mempesona."

Paman Reynard duduk di samping Sophia dan melihat kolam dengan air mancur. 

"Ketenangan taman ini bisa menjadi tempat yang baik untuk merenung dan mencari kedamaian."

Sophia mengangguk, merasa ada sesuatu yang tenang dalam percakapan ini.

"Istana itu indah tapi banyak aturannya."

"mengapa Sophia berpikiran seperti itu?" tanya Paman Reynard

"dulu sophia menonton film bersama kakaknya alona tentang kehidupan seorang putri di istana, sophia sering kali dibuat kesal tentang larangan larangan istana yang memberatkan si putri untuk bertemu dengan rakyatnya sendiri" jawab sophia

Paman Reynard tertawa kecil

"Kamu memang mirip dengan ibumu."

Sophia tersenyum manis. 

Percakapan itu membuat Sophia merasa bahwa ada seseorang yang dapat diajak berbicara dan mendukungnya di tengah perubahan besar dalam hidupnya. Ia memberikan Sophia sedikit hiburan dan pemahaman dalam kerumitan istana.

"Paman punya hadiah untuk Sophia, Sophia ingin melihatnya?"

Sophia yang mendengar kata hadiah mata birunya langsung berbinar binar seakan sangat senang. Paman Reynard mengajak Sophia ke ruangan kerjanya, sebuah ruangan yang diisi dengan banyak kertas kertas penting di mejanya. Di salah satu sudut ruangan, ia membuka lemari kaca yang menghadap ke jendela.

Ia kemudian mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah muda yang dihias dengan pita. Dengan penuh hati-hati, ia membukanya, dan Sophia melihat sehelai kalung berliontin love yang indah di dalamnya. Kalung tersebut berkilauan dengan berlian kecil yang tersebar di sepanjang liontinya.

Sophia terkesima melihat keindahan kalung itu.

"Ini sangat cantik, Paman. Terima kasih."

Namun, ketika Sophia mengamati kalung lebih dekat, ia melihat bahwa ada sesuatu di dalamnya. Ia melihat foto Paman Reynard bersama seorang wanita yang tampak sangat cantik.

"Ini siapa paman?" Tanya sophia sambil menunjuk kearah foto di liontin itu.

Paman Reynard tersenyum dengan lembut saat Sophia melihat foto itu.

"dia adalah wanita yang amat paman cintai, dialah yang meminta paman untuk memberikan kalung ini kepada sophia."

Sophia merasa tersentuh oleh gestur Paman Reynard. Ia mengenakan kalung itu dengan hati yang penuh rasa terima kasih, tahu bahwa di balik semua intrik dan politik di istana ini, ada juga kebaikan dan kedamaian yang bisa ditemukan. Kalung berliontin love itu menjadi pengingat penting bahwa di tengah-tengah kerumitan, cinta dan kebahagiaan selalu memiliki tempatnya sendiri.

Hari-hari Sophia di istana semakin cerah karena hubungannya dengan Paman Reynard semakin kuat. Mereka bertemu, bermain, dan berjalan-jalan bersama hampir setiap hari. Mereka menghabiskan waktu bersama, berbicara tentang kehidupan di istana, berbagi cerita, dan Sophia belajar banyak hal darinya.

Paman Reynard mengenalkan Sophia pada berbagai sudut istana yang indah, menunjukkan kepadanya tempat-tempat rahasia yang tidak diketahui banyak orang. Mereka sering berjalan-jalan di taman, merasakan angin sejuk, dan mengagumi keindahan alam di sekitar istana.

Namun suatu hari Saat Sophia berjalan sendirian di koridor istana, ia tidak sengaja berpapasan dengan Ratu, yang biasanya bersikap dingin padanya. Namun, kali ini, Ratu tiba-tiba berbeda. Ia tersenyum lembut dan mendekati Sophia dengan sikap yang hangat, hampir seperti seorang nenek yang baik.

"Ah, Sophia, bagaimana kabarmu hari ini?" Ratu bertanya dengan suara yang lembut, seolah-olah tertarik dengan kehidupan Sophia.

Sophia terkejut oleh perubahan sikap Ratu, tetapi ia menjawab dengan sopan, 

"Saya baik, Yang Mulia. Terima kasih atas perhatian Anda."

Ratu melanjutkan, 

"Saya harap kamu menikmati waktumu di istana ini kalau kamu membutuhkan sesuatu katakan saja padaku dan panggil aku Nenek."

Sophia tersenyum dan mengangguk. 

"Ya, terima kasih , Yang Mulia maksud Saya Nenek."

Ratu mengelus lengan Sophia dengan lembut, seolah-olah memberikan dukungan emosional. "Kamu adalah gadis yang cerdas dan berbakat, Sophia. Saya yakin kamu akan menjalani masa depan yang cerah di sini."

Sophia merasa terharu oleh kata-kata dan sikap yang tak terduga dari Ratu. Ia merasa bahwa, meskipun sikap Ratu yang dingin sebelumnya, ada kemungkinan bahwa Ratu sebenarnya memiliki hati yang baik dan menginginkan yang terbaik untuk Sophia.

Percakapan singkat itu membuat Sophia merenung tentang kompleksitas karakter Ratu dan betapa pentingnya tidak membuat kesimpulan terlalu cepat tentang orang lain. Ia menghargai sikap hangat Ratu saat ini dan berharap bahwa hubungan mereka dapat terus berkembang di masa depan.

PEWARIS MAHKOTAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें