Bab 5 : Hari Penobatan

19 5 0
                                    

Setelah 6 bulan masa berkabung Raja mengangkat Pangeran Zevan, ayah Spohia sebagai Pewaris tahta Kerajaan Adelaar dengan dianugerahi gelar Princes of Aurich yang sebelumnya gelar ini dipegang oleh Pangeran Reynard.

Pangeran Zevan berdiri di hadapan penjabat penjabat penting dan wartawan, memberikan pidato pertamanya setelah diangkat menjadi Pewaris Tahta Kerajaan Adelaar yang dianugerahi gelar Princes of Aurich. Ruangan penuh dengan rasa harap dan penasaran tentang visi dan niatnya sebagai pewaris tahta yang baru.

Dengan percaya diri dan penuh semangat, Pangeran Zevan mulai berbicara,

"Hari ini adalah saat yang penuh harapan untuk masa depan Kerajaan Adelaar. Saya sangat bersyukur atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya sebagai pewaris tahta. Ini adalah tugas yang besar, dan saya akan melaksanakannya dengan penuh dedikasi dan cinta untuk Negara ini. Visi saya adalah untuk memastikan bahwa negara kita tetap kuat dan makmur. Saya akan bekerja bersama-sama dengan semua penjabat penjabat serta rayat kerajaan untuk menjaga stabilitas dan keadilan di kerajaan ini. saya akan berjuang bersama untuk kesejahteraan rakyat negeri ini, untuk masa depan yang lebih baik"

Pidato itu mendapatkan sorak sorai tepuk tangan dari berbagai kalangan. Sophia yang mendengar pidato itu merasa sangat bangga pada ayahnya dia mengacungkan jempol pada ayahnya itu.

Keesokan Paginya sophia harus bersiap untuk belajar mengenai hal hal yang berkaitan dengan peran sebagai anggota keluarga kerajaan bersama zara.

Pagi yang cerah menyambut Sophia saat ia bangun dari tidur yang pulas. Ia tahu bahwa tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga kerajaan akan segera dimulai. Sophia merasa tegang dan bersemangat.

Sophia bersiap dengan cepat, mengenakan pakaian yang nyaman namun tetap sopan. Setelah sarapan, ia menuju ruang belajar yang telah disiapkan oleh para tutor istana. Di sana, Zara dan anggota keluarga kerajaan yang lain, sudah menunggu.

Mereka akan belajar mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pemerintahan, sejarah kerajaan, etika, dan banyak lagi. Sophia dan Zara, bersama dengan tutor-tutor yang ahli, akan memulai perjalanan panjang untuk memahami dunia kerajaan dan menjadi anggota keluarga kerajaan yang cerdas dan bijak bagi rakyat.

Perasaan heran seketika muncul di kepala sophia mengapa hanya dirinya dan Zara yang diajak untuk belajar mengenai tugas dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga kerajaan, sementara Rendy dan Luci, tidak diikutkan dalam pembelajaran ini. Ia mulai merenung dan merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Setelah sesi belajar mereka selesai untuk hari itu, Sophia, dengan hati yang penuh keberanian, memutuskan untuk menghadap Ratu untuk mengungkapkan kekhawatiran dan pertanyaannya tentang saudara-saudaranya yang tidak diikutkan dalam persiapan tentang kerajaan. Dalam ruang kerja Ratu, ia memasuki ruangan dengan penuh hormat dan memberikan salam.

"Dengan hormat, Nenek Ratu," ujar Sophia.

Ratu membalas salam hormat Sophia dengan Senyumannya yang hangat.

"Duduklah nak"ucap ratu

Sophia kemudian duduk dan berkata.

"Saya ingin bertanya mengenai Rendy dan Luci, kakak dan adik laki-laki saya. Mengapa mereka tidak diajak untuk ikut dalam pembelajaran anggota keluarga kerajaan? Saya merasa bahwa mereka juga harus memahaminya."

Ratu, yang duduk di meja kerjanya, melihat Sophia dengan mata yang lembut.

"Sophia , aku mengerti dengan keinginanmu, tetapi kamu harus memahami bahwa Rendy dan Luci bukan bagian dari anggota keluarga kerajaan. "

Sophia, merasa bingung dan sedih ketika ia menyadari bahwa Rendy dan Luci bukan anggota keluarga kerajaan. Sebagai seorang anak berumur sepuluh tahun, ia kebingungan dengan pernyataan Ratu yang menghadirkan rasa penasaran mengenai rahasia keluarganya.

Pada satu malam, ketika Sophia sedang membaca buku di meja belajarnya, ia merenungkan tentang apa yang telah diucapkan oleh Ratu. Ia bertanya-tanya mengapa saudara-saudaranya tidak bisa memiliki peran yang sama seperti dirinya dalam kerajaan. Sophia tidak memahami sepenuhnya perbedaan antara anggota keluarga kerajaan dan saudara-saudaranya.

Ibunya, yang melihat putrinya sedang bingung, datang mendekati dan duduk di sampingnya. Dengan lembut, ia mencoba menjelaskan, "Ibu mengerti kamu bingung dengan aturan aturan istana tapi, nanti pun kamu akan terbiasa dengan kehidupan disini" jawab ibu

"tapi ibu mengapa ratu bilang Luci dan Rendy bukan anggota keluarga kerajaan padahal kan mereka anak ibu dan ayah juga" Tanya sophia

Ibu yang terkejut dengan pertanyaan sophia itu, menjawab dengan lembut dan tenang.

"Sayang, walau mereka tidak diakui sebagai anggota keluarga kerajaan tetapi mereka merupakan bagian dari anggota keluarga kita yang merasakan suka dan duka bersama. Jadi kita sebagai keluarga harus saling menjaga juga mendukung dalam hal apapun."

Sophia, meskipun masih bingung, merasa sedikit lega mendengar kata-kata ibunya. Ia tahu bahwa saudara-saudaranya adalah orang-orang yang sangat ia cintai, dan bahwa perbedaan status dalam kerajaan tidak akan mengubah cintanya pada mereka. Dengan pelukan dari ibunya, Sophia merasa lebih tenang dan memutuskan untuk fokus pada hal-hal yang dapat dia lakukan untuk mendukung dan melindungi saudara-saudaranya sebaik-baiknya.

Esok harinya Sophia tak sengaja berpapasan dengan Sir Linford salah satu bangsawan berpengaruh di Adelaar, ia tahu bahwa itu Sir Linford karena ia sering diperingati oleh Ratu untuk menjauhi Sir Linford. Sir Linford, dengan ekspresi sinis di wajahnya, menatap Sophia dengan nada sinis dalam suaranya. Ia merasa bahwa Sophia tak pantas menjadi anggota kerajaan dan mungkin merasa cemburu dengan pengangkatan Pangeran Zevan sebagai pewaris tahta.

Sophia merasa tegang saat berhadapan dengan Sir Linford, seorang bangsawan yang tampaknya memiliki pandangan sinis terhadapnya. Meskipun ia tahu bahwa Ratu telah memperingatkannya untuk menjauhi Sir Linford, situasi ini adalah pertemuan yang tak terhindarkan.

Dengan hati-hati, Sophia menjawab dengan sopan, "Selamat sore, Sir Linford."

Sir Linford hanya mengangguk singkat dan melanjutkan berjalan tanpa memberikan jawaban. Sophia merasa bahwa sikap sinisnya menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap kehadiran Sophia dalam keluarga kerajaan. Meskipun Sophia merasa tegang, ia tahu bahwa ia harus tetap menjalani kewajibannya sebagai anggota keluarga kerajaan dan berusaha untuk tidak terpengaruh oleh pandangan negatif Sir Linford.

Sophia memutuskan untuk tetap tenang dan berusaha untuk tidak terpengaruh oleh sikap Sir Linford. Ia tahu bahwa dalam dunia kerajaan, tidak semua orang akan selalu mendukungnya, tetapi ia akan terus berjuang untuk membuktikan dirinya sebagai anggota keluarga kerajaan yang pantas untuk Kerajaan Adelaar.

Meskipun pertemuan dengan Sir Linford telah berlalu, Sophia merasa bahwa tantangan dan ketegangan dalam istana tidak akan berakhir begitu saja. Ia tahu bahwa ia harus terus berusaha untuk membuktikan dirinya sebagai pewaris yang kompeten dan pantas.

Sophia kembali ke kamarnya dan duduk di sana, merenung tentang masa depannya dan tugas berat yang menanti. Ia merasa perlu terus belajar dan mempersiapkan diri untuk peran barunya sebagai pemimpin masa depan.

Di samping itu, ia juga berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan membiarkan sikap negatif atau sinis dari anggota keluarga kerajaan atau bangsawan lainnya mengganggu semangatnya. Ia akan tetap berpegang pada prinsip-prinsipnya dan berjuang untuk keadilan, kesejahteraan rakyat, dan kejayaan Kerajaan Adelaar.


PEWARIS MAHKOTANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ