03

17.9K 1.3K 23
                                    

                  Happy reading 💗

Malam harinya kini keluarga elvano telah rapih menunggu seseorang yang akan datang, sungguh wajah elvano tidak menunjukkan rasa bahagia sedikitpun, miris.

Tinn

Suara bel dari luar rumah berbunyi, menandakan ada yang datang, Saras segera membuka pintu dan terlihat lah keluarga gavin.

Sampai akhirnya kini mereka telah duduk santai sambil berbincang sebentar, hingga topik yang paling di hindari oleh vano pun terucap.

"Kalian beneran sudah siap menikah?" Ucap jayden

"Ya" jawab vano datar

"Bagus, kalau begitu 3 hari lagi kalian akan menikah" ucap jayden santai

"3 hari? Terus sekolah gimana?" Elak vano, yang bener aja dia masih mau sekolah kali

"Saya bakalan izin sama wali kelas kamu dan gavin, setelah kalian menikah nanti, kami akan pergi keluar negri untuk beberapa minggu, mengurus pekerjaan yang sedang tertunda" ucap jayden panjang lebar

Vano hanya merenggut lesu, sedangkan gavin menatap papah nya datar.

"Nanti pas kita pergi ke luar negeri, kalian bakalan tinggal bareng" ucap saras menatap vano sambil tersenyum

"APA APAAN? GAMAU" bentak vano

"VANO! KAMU LIAT GAVIN DIA NURUT AJA, LAGIAN KALIAN HARUS BISA AKRAB" marah defran

Vano mendengus kesal, mengapa hidupnya penuh dengan banyak tentangan? Banyak peraturan? Tidak bisakah dia hidup bebas?.

"Gavin kamu ngerti kan?" Ucap maudy lembut

"Iya mah" jawabnya.

---

Besok paginya vano telah siap dengan seragam sekolah SMA nya, saat hendak berangkat tiba-tiba mamah nya menahan nya.

"Apasi mah"

"Kamu berangkat bareng gavin, tuh anaknya udah di luar"

Vano melihat ke arah luar, di sana ada mobil hitam yang sedang terparkir.

"Lah gamau ah" ucap vano

"Nurut vano!" Bentak defran

Vano menarik tangan nya lalu segera pergi dan masuk kedalam mobil gavin.

Gavin kaget karna vano langsung memasuki mobil nya dan langsung menggebrak nya.

"Cepetan anjing" ucap vano karna gavin hanya diam

"Gua terpaksa gausah berharap" perkataan gavin membuat vano marah, dia pikir vano mau? Ga terpaksa? Idih najis

"Lo pikir gua nerima perjodohan ini dengan lapang dada? Enggak ya anjing! Gua juga terpaksa!" Teriak vano

Gavin memberhentikan mobilnya, jarak nya ke sekolah masih jauh.

"Turun" ucapnya

"OKE! SIAPA JUGA YANG MAU NAIK DI MOBIL LU JINGAN!" ucap vano lalu turun

Gavin melajukan mobilnya cepat, vano melihat mobil gavin yang telah menghilang.

Dia mengusap pipinya yang basah.

"Dunia jahat banget sama gue, ga adil"

marahnya pada dirinya sendiri sambil mengusak kasar matanya yang mengeluarkan cairan bening.

Mirisnya kehidupan seorang elvano Bimantara.

Vano berjalan lambat ke arah yang tidak tentu, dia bingung mau kemana dia sudah tidak mood ke sekolah, lagi pula kalaupun ke sekolah pasti akan telat.

Di Jodohin Sama Ketos [BXB] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang