05

17.7K 1.2K 14
                                    

                   Happy Reading 💗

Hari ini adalah hari pernikahan gavin dan vano, apakah menurut mereka ini adalah hari yang spesial? Tentu tidak!

Pernikahan paksa tidak pernah ada yang berakhir baik, entahlah tapi kita belum lihat ending nya kan?

"Anjir ko gue gugup" batin vano

Tok tok tok

Vano mengalihkan pandangannya ke arah pintu, dia segera membuka pintu tersebut.

"Vano kamu ngapain si, ayo cepetan udah mau mulai acaranya ini" ucap saras sambil menarik vano

Vano hanya pasrah, hingga sampai lah dia di depan banyak nya orang, tidak begitu banyak hanya ada keluarga terdekat dan temannya, kalau teman gavin tidak ada karena gavin merahasiakan nya.

Selang beberapa menit mereka mengucapkan janji pernikahan akhirnya gavin dan vano resmi menjadi pasangan suami istri.

"Gila temen gue udah kawin" ucap farrel lalu menepuk pundak vano

"Van nanti malem jangan lupa rekam ya" ujar jefran sambil nyengir

"AHHAAH"

Vano menggeplak kepala jefran, laknat sekali kau.

"Udahlah gue gakan anggap dia suami gue" ucap vano

"Goblok nanti si gavin jadi sed boy mampus" ujar satria geram

"Taek anjengk" ucap vano malas

Hari sudah mulai gelap kini vano dan gavin sedang berada di bandara

"Inget ya, nanti di apart jangan berantem harus bisa saling menerima satu sama lain ya sayang ya?" Ucap saras mengelus surai anak nya

"Gavin jagain vano ya kamu juga harus nurut sama gavin" ucap saras lagi

"Iya mah" ucapnya

"Gavin, vano kita pamit ya? Kalian harus akur kita di Amerika beberapa bulan loh" ucap maudy lembut

"Iya mah, hati-hati" jawab gavin

Mereka berpelukan, sungguh hangat perpisahan ini.

"Boy kamu ini udah nikah jangan sering main keluar apalagi sampe ga pulang! Inget gavin" ucap defran menyentil dahi vano

"Aduhh iya pah" ucap vano sambil mengelus dahi nya

"Gavin kamu laporin papah ya kalo vano bandel" ucapnya lagi

"Iya pah" ucap gavin singkat

"Yaudah gavin papih sama mamih pamit ya" ucap jayden kepada gavin

"Mamah sama papah juga pamit ya vano, dah sayang" ucap saras

"Hati hati mah pah!" Teriak vano

Kedua orangtua itu telah masuk kedalam pesawat, tersisa gavin dan vano yg masih melihat pesawat itu terbang.

"Ayo" ajak gavin datar lalu berlalu pergi

"Dih si najis" batin vano

Mereka berdua telah sampai di apartemen yg di belikan oleh orangtuanya, gavin masuk kedalam kamar dan pergi mandi.

"Buset ga main' sampe di beliin apart segede ini, kalo gue minta cerai Minggu depan nanti sia-sia" gumamnya sambil memandangi seluruh ruangan

Vano membuka satu persatu pintu kamar, dia baru sadar hanya satu kamar yg terisi lengkap, kamar lainnya kosong, vano masuk ke kamar yg terisi lengkap, lalu dia membuka lemari dan melihat baju dia dan gavin tercampur.

"Anjink yakali sekamar" batin vano, tapi vano tidak peduli lagian dia bisa menyuruh gavin tidur di sofa.

"Hahhh" vano merebahkan tubuhnya di atas kasur, saat matanya mulai terpejam tiba-tiba ada suara berat yg menyentaknya.

"Mandi" ucap gavin

"Dih bodo amat" ucap vano masih rebahan

"Ubah sikap lu yg kayak anak kecil, lu udah jadi istri" ucap gavin nadanya mendalam.

Vano bangkit dari tidur nya lalu duduk dan menatap gavin.

"Gue gak peduli, lagian gue ga mau jadi istri lu ini kan cuman paksaan dari ortu kita" ujarnya sambil menatap gavin dengan muka dibuat songong

"Nurut" gavin mengeluarkan suara bariton nya

"Gak"

"Mau gue bilangin papah? Perasaan baru tadi di ingetin" ucapnya lalu mengambil hp di atas nakas

"Ehh anjing cepu" ucap vano lalu pergi ke kamar mandi sambil menghentakkan kakinya kesal

Gavin tersenyum penuh kemenangan.

Vano sudah selesai mandi, saat dia keluar dari kamar mandi dia melihat gavin yg sedang belajar di meja belajar nya.

"Push rank ah" gumam vano lalu membuka game nya

Vano dan gavin sedang sibuk dengan urusan masing-masing, vano yg sedang push rank terlalu berisik membuat gavin terganggu dari belajar nya.

"WOI ATAS ANJENG"

"WOI JEPRAN MANA SUARA LO"

"AEALAH BEBAN LAGI"

"WOI LAGI RANK INI JAN PEA"

Begitulah kata-kata frontal dan berisik membuat gavin mengeraskan rahangnya kesal.

"Vano!" Tegas gavin memanggil vano, vano melihat gavin sekilas lalu lanjut dengan game nya.

"Ck" gavin bangkit lalu mengambil hp vano yg masih berada dalam game.

Srekk

"ANJING MAKSUD LO APA?! SINIIN" ujar vano dengan suara meninggi, dia jelas marah tanggung banget anjir itu.

"Lu brisik ganggu gua" nada gavin penuh penekanan.

"Dih bodo amat sini brengsek"ucap vano sambil berusaha mengambil hp nya yg di tinggikan oleh gavin

"Gavin anjingggggg sini ah!" Vano mulai bad mood, pasti game nya sudah kalah.

Vano tidak bisa mengambil hp nya, gavin lebih tinggi darinya, gavin mengangkat hp vano tinggi hingga vano tidak bisa mengambil nya.

"Gavin siniin anjing!" Vano mulai nambah kesal gavin kek batu anjing diem mulu

"Ga, lu mending tidur daripada berisik" ucap gavin datar

Vano mengerucutkan bibirnya, lalu melihat jam yg ada di meja belajar gavin, padahal jam baru pukul 22.15 vano biasa tidur 3 jam lebih lama.

"Gamau goblok siniin sialan" ucap vano lagi sambil menarik tangan gavin

"Nurut atau" gavin menunjukkan tatapan tajam nya

"Alah ga asik lu" sebelum vano beranjak ke kasur nya, ide jahil muncul di otaknya.

Vano berbalik lalu menatap gavin.

"Apa lagi?" Tanya gavin

Vano tersenyum smirk, lalu dengan cepat dia menarik celana gavin kebawah lalu loncat ke kasur dan menutup tubuhnya dengan selimut.

"AHAHAAHH" vano tertawa puas dalam selimut.

"SIALAN SINI LU" gavin ikut naik ke atas kasur lalu menggelitik perut vano

Dan terjadi lah perang kecil antara gavin dan vano:)

Karena kelelahan, mereka berdua tertidur pulas di kasur, apalah vano katanya benci wkwkk.

Sorry ya chap ini pendek, kehabisan id gue 🥲

Kalo gada yg votmen gue unpub ya makasih 🙆🏻💗

Di Jodohin Sama Ketos [BXB] ON GOINGWhere stories live. Discover now