Bab 10

142 8 0
                                    


Hadirmu bagaikan senja
Menenangkan meski hanya sesaat

_sebatas SENJA_


"What?? Jalang ??"
"Yang jalang gw apa Lo yang jelas jelas menjadi benalu di keluarga gw!!"

Tini yang mendengar kalimat yang barusan keluar dari mulut sang anak pun merasa geram dan hendak menampar Winnie ,namun sebelum tangan nya mendarat ,Winnie lebih dulu menahan tangan nya.

"Mau apa loo haa..,mau nampar gw!"

"BERANI KAMU SAMA MAMA YA ,MAU DURHAKA KAMU JADI ANAK!!"

"HaHAHA" tawa Winnie menggelegar di ruang tamu rumah nya.

"Durhaka?? ,Bukan nya durhaka itu hanya untuk orang tua kandung yaa?? ,BUKAN ORANG LUAR YANG TANPA IZIN MASUK KE DALAM RUMAH TANGGA ORANG LAIN HINGGA MEMBUAT RUMAH TANGGA ITU HANCUR!!"

Tini yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut orang di depan nya ini pun merasa semangkin panas dan marah.

"OHH BERANII KAMU SAMA SAYA YAA ,SAYA SUDAH BERUSAHA UNTUK BERSIKAP BAIK SAMA KAMU TAPI SEPERTI INI KAMU MEMPERLAKUKAN SAYA BEGITU!!"

"HAHAHAHAHA ,Lo ngelawak apa bagaimana?? ,Kalo mau ngelawak sana pergi kontes lomba ,gw yakin deh Lo menang atau.. jadi aktor aja gimana?? Kayaknya Lo bakalan lulus jadi aktor karena sakin BAGUS NYA AKTING LO ,TAPI SAYANG...GW GAK BAKAL TERTIPU!! ."

Lalu Winnie melangkah kan kakinya menuju tempat untuk beristirahat dan merenungi nasib yang begitu sial menimpanya.

Tini sempat tertegun dan syok mendengar bentakan Winnie ,karena tidak seperti biasanya ketika di bentak ,Winnie tidak berani sama sekali untuk melawan atau membalas bentakan nya melainkan hanya menangis dan berlari ke arah kamar nya ,entah hal apa yang membuat winnie begitu bernyali untuk melawan sang ibu tiri yang notabe nya kejam.

Tini menatap kepergian Winnie dengan tatapan benci dan marah.
"awas aja ya kamu ,saya pasti akan menghancurkan hidupmu ,bila perlu nasibmu seperti mama kamu dulu!!" ucap nya dengan senyum yang tidak bisa diartikan lalu pergi dari ruang tamu entah kemana.

Setelah pertengkaran panas dengan Tini membuat Winnie sedikit bangga dengan dirinya yang sekarang karena dulu dia hanya bisa menangis dan menangis ,namun sekarang winnie sudah meyakini jika dirinya tidak bisa lagi untuk di perlakukan semena mena layaknya seperti hewan.

Winnie berbaring di kasur empuk miliknya sambil tersenyum melihat lihat foto saat bersama papa dan mama nya dulu.

Foto itu diambil saat keluarga mereka merayakan hari ulang tahunnya di sebuah taman kota ,dengan sang ayah memegang boneka beruang dan sang ibu membawa kue coklat vanila dengan lilin ber angka 9 yang masih menyala untuk di tiup oleh sang anak.

"Haha andai wanita iblis itu tidak merusak keluarga kita ,pasti aku gak bakal singsara kayak gini mah" ucap Winnie dengan tawa hambar dan mengelus bingkai foto tersebut.

"Mah...,papa jahat ,papa jahat mah sejak nikah sama perempuan sialan itu" lirih Winnie merenungi nasib nya  yang begitu sial sejak kepergian sang mama ,Winnie menatap foto tersebut hingga dia tidak sadar jika dia tertidur dengan menoleh kearah samping kanan ,dimana terdapat foto yang tegak dengan bingkai nya.

***

Cahaya mulai masuk dari sela sela jendela kamar ,membuat seseorang mulai terusik dalam tidurnya.

Winnie perlahan lahan membuka matanya dan pemandangan yang dilihat nya pertama kali adalah foto bersama keluarganya ,ia tersenyum sepintas lalu meletakan foto tersebut di tempat asalnya.

KAMU dan SENJA  [on going]Where stories live. Discover now