Bab 14

147 11 1
                                    

Kamu adalah senja
Yang aku cintai tanpa jeda
Hingga perlahan kamu
Menjadi malam

_sebatas SENJA_


Namun bukan nya menjawab pertanyaan Winnie barusan, cowok tersebut malah bertanya kembali kepadanya.

"Sejak kapan Lo pacaran sama Vero?." Tanya nya lagi, namun kali ini sambil menatap intens kedua manik mata Winnie.

"Udah empat bulan." Jawab Winnie singkat dan menunduk menghindar dari tatapan seseorang yang di depan nya.

"Ooh, pantesan."

"Kenapa emang??." Tanya Winnie tanpa menoleh kearah orang yang bertanya.

"Gw Afgan,...Afgan William." Ucap Afgan sambil menjulurkan tangannya kepada Winnie.

"Gw winnie." Jawabnya singkat tanpa menerima uluran tangan Afgan.

Afgan menarik kursi di sampingnya dan membawanya kedepan Winnie, hingga hanya meja yang menjadi pembatas antara mereka.

Winnie merasa tidak nyaman dan terganggu dengan keberadaan Afgan, apalagi dia merasa gelisah takut Vero tiba tiba datang dan melihatnya bersama seseorang laki laki lain.

Afgan melihat kearah buku yang terbuka memperlihatkan deretan angka angka yang menurutnya tidak rumit.

"Lo mau gw ajarin??, ni tugas di kumpulin nanti kan??." Tanya Afgan dengan kedua tangan nya memegang sisi kanan kiri meja, seperti akan memeluk Winnie namun terhalang meja.

Winnie nampak berfikir sambil mengetuk meja dengan jadi telunjuknya,tiba tiba....

Winnie langsung menutup bukunya dan berdiri dari duduknya.

"Gw mau kekelas, niat nya juga tadi kesini ingin di ajarin sama vero." Ucap nya dengan tergesa dan keluar dari kelas itu meninggal kan Afgan yang menatap kepergiannya hingga punggung yang ditatap lenyap dari hadapannya.

Winnie berjalan dengan menunduk dan memeluk buku mapel matematika itu.

"Dari pada diajarin sama dia dan membuat bee salah paham, lebih baik gw dihukum sama guru." Gumam nya pelan.

Winnie berhenti sejenak menunduk melihat kearah kakinya, ia sedikit menyikap rok nya, terpampang jelas luka lebam yang membiru dan goresan luka.

Ia termenung sejenak melihat kondisi nya saat ini, tak terasa bulir bening jatuh dari pelupuk mata nya.

Winnie menyeka lembut air matanya serta menurunkan kembali rok yang warnanya agak pudar itu karena tidak pernah diganti dari ia baru menjadi siswi.

"Sakitt,...tuhan kapan aku tidak lagi sakit sakitan, jika sakit di tubuhku aku masih bisa menahan nya tuhan..., tapi kumohon... sembuhkan luka yang ada di hatiku." Gumam nya pelan dan mulai sedikit terisak.

Winnie telah tidak bisa lagi memopong badan nya sendiri untuk berdiri tegak.

Tubuhnya mulai terkulai dan tanpa aba aba buku yang dipegangnya terjatuh dan seketika itu juga tubuhnya meluruh kelantai.

Brughh

Belum sempat tubuhnya menyentuh lantai tiba tiba ia telah berada di dalam dekapan seseorang.

Seseorang yang ia sangat ketahui dari bau badan nya hingga rasa pelukannya yang sangat tidak asing.

Winnie menongak kan kepalanya ke atas, senyum mekar menghiasi wajahnya melihat siapa yang telah menjadi pendopang tubuhnya.

"Bee.." lirihnya dengan senyuman.

Vero menunduk melihat wajah kekasih tercinta nya dengan raut wajah tersentuh.

Ai ajuns la finalul capitolelor publicate.

⏰ Ultima actualizare: Mar 12 ⏰

Adaugă această povestire la Biblioteca ta pentru a primi notificări despre capitolele noi!

KAMU dan SENJA  [on going]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum