Live It Down

799 129 25
                                    

Adel memilih pulang kerumah orang tua Ashel. Disana seperti biasa akan selalu ramai. Terlihat teman teman Ashel dan juga teman teman Adel yang selalu memenuhi rumah itu.

Semua orang terkejut saat melihat Ashel bersama Adel dan Sam.

"Ashel..."

Bruk

"ANJING LO! MANUSIA GATAU DIRI! GILAK LO YA NINGGALIN ANAK LO DISINI! LO GA MIKIR HAH! LO GA MIKIR KEHIDUPAN ORANG ORANG YANG LO TINGGALIN GIMANA!" Teriak Anin yang membuat semuanya kaget karena dia berteriak sambil memeluk Ashel, anak nya.

"Mom..."

"Maaf hiks maaf..."

Semua orang merasa sangat aneh dengan situasi ini. Marah, kecewa, bahkan sedih dan haru pun tercampur satu.

Sam sejak tadi sudah meninggalkan drama ibu nya itu karena dia masih tidak menerima kedatangan nya.

Sam memilih pergi ke kamar nya dan mengerjakan tugas sekolah nya disana.

Karena Ashel tidak sanggup bercerita kembali akibat tangisan nya yang tidak berhenti, akhirnya Adel yang menceritakan semuanya.

Terima atau tidak terima, ini kenyatannya.

"Kenapa lo ga bilang ajasih, Lo ga kasian apa sama anak lo" Sahut Olla dengan nada yg sedikit tinggi.

"..."

"Tau lo shel! Asal lo tau! Adel ngerelain cita cita dia demi lo doang dan lo dengan gampang nya pergi! Bener bener ga abis thinking gue" Timpal Oniel membuat semua kembali terdiam karena baru kali ini Oniel meninggikan suara nya.

"..."

"Udah kenapa sih, orang baru dateng udah diserbu aja, kasian itu Ashel nya makin kejer nangis" Ucap Chika yang memahami Ashel karena dia tau bahwa semua orang dirumah ini sekarang sedang tidak berpihak kepada Ashel.

Adel hanya diam sejak tadi. Dia tidak tau harus bereaksi seperti apa dengan perkataan teman temannya. Di satu sisi dirinya tidak terima Ashel dibentak seperti itu tapi di sisi lain dia ingin melihat Ashel merasa bersalah.

Rasanya perasaan bersalah itu dibalas dengan kata maaf saja tidak cukup. Ashel harus diberi pengertian atas tindakan nya. Tidak marah, hanya memberi dia sedikit pengalaman yang berbeda saja.

"Berisik" Ketus Sam yang ternyata sudah berada di samping Adel. Ucapannya membuat semua kembali kaget karena Sam tidak pernah seperti itu apalagi ini adalah ibu nya.

"Sam, papa bilang apa sama kamu tadi? Ga boleh kayak gitu, ini momi kamu loh sayang" Ucap Adel lembut membawa Sam ke pelukannya. Ashel semakin menangis mendengar nada lembut Adel.

"Hm" Dehem Sam.

"Temenin aku main pah" Lanjut Sam.

"Mau main apa?" Tanya Adel.

"Basket yuk" Jawab Sam dengan bersemangat.

"Pulang ke rumah dulu ya, baru kita basketan, oke" Ucap Adel memberi pengertian.

"Oke pah" Angguk Sam.

Ashel sedang berperang dengan pikiran nya. Bagaimana caranya ia merebut kembali hati malaikat nya.

"Sam..."

"..."

"Sam dipanggil momi nya loh itu" Ucap Adel.

"Hm"

"Maafin momi ya sayang? Kalo Sam lebih suka ga ada momi gapapa kok nak, momi cuman pengen kamu bisa maafin momi aja udah cukup. Pasti Sam marah banget ya sama momi, maaf ya nak" Lirih Ashel mendekati anaknya. Menggenggam tangan laki laki itu dan mengusap nya lembut.

Invisible StringWhere stories live. Discover now