07 || Bayi sakit 🍓

2.2K 325 104
                                    

Di kediaman keluarga Valerio terlihat sangat sepi sekarang, tidak seramai biasanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di kediaman keluarga Valerio terlihat sangat sepi sekarang, tidak seramai biasanya. Si manis yang selalu membuat Ulah sedang sakit, seharian rewel karena demam dan pusing.

Sang bunda yang biasanya mengomel sekarang hanya bisa menenangkan putra manisnya, entah apa penyebab nya tapi Pagi tadi saat sang bunda ingin membangunkan Gasena. Gasena Gelisah dan saat di periksa suhu tubuh Gasena sangat tinggi.

Ketika Gasena bangun pun merengek karena Batuk dan sakit kepala, sang bunda tidak bisa mengomel karena tidak tega melihat bayi nya seperti itu. Entah apa yang membuat Gasena sakit, tumben sekali Manuel pun tidak ada menjemput atau sekedar menelpon Gasena.

Sang ayah mengatakan mungkin Manuel sibuk dengan pekerjaan nya yang mulai padat, Sudah satu Minggu Gasena dan Manuel tidak bertemu. Gasena tidak menanyakan Manuel, mungkin Manuel memberitahu Gasena jika mereka tidak bisa bertemu.

Tapi hari ini Gasena jatuh sakit, untung saja ujian sekolah tersisa satu hari ini jadi jika Gasena tidak mengikuti nya hari ini bisa Gasena lakukan di besok atau lusa.

Gasena mendongak menatap sang bunda. "Bunda, asen nakal ya?" tanya Gasena dan sang bunda menunduk. "Tidak, asen anak baik kok. Kenapa asen bilang seperti itu?" tanya sang bunda dengan mengusap rambut Gasena.

"Om tidak ada bermain dengan asen bunda, apa asen nakal pada om sampai om tidak mau bermain dengan asen lagi?" tanya Gasena suara nya sangat pelan, hampir habis.

Sang bunda mendongak, melihat suaminya. Sang suami diam saja ketika anaknya mengatakan itu, entah apa yang membuat Gasena begitu dekat dengan Manuel. Gasena tidak mudah di dekati tapi dengan Manuel tidak membutuhkan waktu lama, Gasena lebih akrab dengan Manuel sekarang.

Mungkin mereka memang sudah berjodoh jadi sekali di pertemukan langsung cocok, sang bunda memberikan kecupan nya di kening Gasena. "Tidak, anak bunda tidak nakal. Mungkin kak manu sedang sibuk bertemu dengan manusia banyak," jawab sang bunda berusaha menenangkan Gasena.

"Tapi asen ingin bertemu dengan Om bunda," rengekan Gasena akhirnya keluar, sang bunda menghela napasnya pelan. "Jangan menganggu om dulu, mungkin om sibuk. Kan ada bunda dan ayah disini temani asen," lanjut sang bunda, mata Gasena berkaca-kaca sekarang.

"Om tidak di culik manusia-manusia jahat kan bunda? Om tidak apa-apa kan bunda?" tanya Gasena lagi, sang bunda terkekeh. Cara Gasena berbicara benar-benar membuat bunda nya Gemas, dari kecil Gasena memang lucu ketika berbicara hingga sebesar ini pun cara bicaranya tidak berubah.

"Kak manu kan manusia besar, jadi tidak akan kenapa-napa. Bayi kecil ini yang sakit harus di beri suntikan ya?" Gasena menggelengkan kepalanya ribut, Gasena tidak mau di suntik.

"Asen tidak mau di Cus-Cus bunda." Gasena menusuk tangan nya ke lengan sang bunda. "Jika seperti itu asen nya tidak boleh rewel harus menjadi anak baik supaya bunda tidak memanggil Om dokter."

"Kepala asen denyut-denyut seperti Gigi kemarin, kenapa kepala nakal sekali dengan asen. Asen ingin main bunda," rengekan Gasena semakin terdengar. "Sembuh dulu baru nanti main lagi," ujar sang bunda, Gasena menggelengkan kepalanya.

My Little Baby (END) ✓ Where stories live. Discover now