DUA SATU

1K 76 9
                                    

Pacaran setelah halal adalah suatu hal yang mudah yang tidak bisa semua orang lakukan.

Orang-orang lebih memilih pacaran bertahun-tahun dan saat menikah, cintanya telah habis di masa pacaran.

Bahkan Zea pernah membaca salah satu komentar di tiktok. Dia bilang pacaran 7 tahun nikah 2 hari. Disitu Zea langsung cengo, kaget, dan ikut sedih membacanya.

           Menikah di umurnya yang baru 22 tahun tidak pernah terpikir oleh Zea. Bahkan pikiran untuk dekat dengan cowok sebelum Rey kembali pun tidak ada, hidup Zea terlalu sering dihabiskan untuk menulis dan berkarir. Baginya, tulisan sudah menjadi bagian hidup Zea.

         "Kamu hari ini mulai kerja ya?" Rey merengek seraya memeluk perut rata Zea. "Iya ihh, kan Zea udah bilang ke kamu. Lagian udah 2 Minggu Zea libur, gak enak lah sama atasan."

         "Gak usah kerja sih sayang, di rumah aja. Rey sanggup kok biayain hidup kamu sampai kita punya 7 keturunan," gumamnya manja.

         Setelah menikah, Zea semakin mengenal sifat Rey yang sebelumnya tidak pernah dia tau. Rey cowok yang sangat manja saat bersamanya, bahkan dia tidak ingin jauh-jauh meski hanya ditinggal mandi. Cowok itu pun rela menyerahkan pekerjaan di bengkelnya kepada Dean demi 2 Minggu di rumah bersamanya.

         Zea mengusap rambut Rey penuh perasaan. "Sayang, Zea tau kamu mampu nafkahin Zea lebih dari cukup. Tapi dari dulu, jadi Ibu rumah tangga bukan cita-cita Zea. Zea tetap mau berkarir, meski udah menikah dan punya anak. Kamu gak mungkin tega kan mutusin cita-cita Zea sebagai penulis setelah 4 tahun Zea cape kuliah?"

        Rey mengangguk mengerti, merasa bersalah karena keinginannya untuk selalu berada di dekat Istrinya ternyata membuat dirinya kurang mengerti kemauan Zea. "Maafin Rey eum."

       Zea tersenyum, cowok yang tengah tiduran di pahanya itu menatap ke arahnya penuh cinta. "Gak perlu minta maaf. Zea tau kamu pengin sama Zea. Kita kan udah satu rumah, pulang kerja kan bisa ya? Lagi pula, kamu juga harus urusin bengkel kamu, kasihan Dean."

       "Huft, dengan berat hati. Rey menurut," jawabnya gemas.

         Zea mencubit pipi Rey dengan gemas, cowok itu setelah menikah bukannya makin dewasa malah terlihat seperti anak kecil.

        Apa benar saat cowok merasa nyaman dia akan clingy?

***

       1 jam tanpa Zea energi Rey menurun, semangat hidupnya seperti tidak ada. Cowok yang tengah berada di bengkel itu mendesah lesu, mukanya kusut seperti dalaman basah.

       Dean yang melihat pun bergedik ngeri, pasalnya baru kali ini Rey berekspresi seperti itu. "Lo depresi?"

       Rey mengangguk lesu. "Depresi banget, 1 jam tanpa Zea."

       Mendengar itu, Dean ingin muntah. "Jijik banget anjing!"

        "Lo gak akan ngerti, lo jomblo. Gapunya Istri." Rey menghela nafas berat, menopang dagunya dengan kedua tangan. "Punya Istri itu enak, habis mandi ada yang siapin baju. Bangun tidur udah dibuatin sarapan, ngelihat wajah cantiknya, bisa bebas cium, bisa—"

         Lap kotor bekas ngelapin oli mendarat mulus di bibir Rey sampai muka cowok itu cemong. Sang pelaku bukannya merasa bersalah, malah terbahak-bahak.

         "Anjing!" umpat Rey. "Gue tau lo iri, tapi gak gini juga tai!"

         "Mulut lo najis banget serius. Mending lo diem aja deh."

HTS?!Where stories live. Discover now