2. Meet With the Princess

10.8K 351 0
                                    

2. Meet With the Princess
    Aku bekerja sampai semua tugas selesai. Aku tidak sendirian,ada lima teman yang menemaniku. Mereka adalah Vino,berambut hitam dengan mata belo-nya,Ling,berambut hitam dengan mata sipitnya,Joshua,berambut pirang dengan mata hijau nya,Murray,seorang pelawak yang terkenal di kerajaan dengan tinggi badan 168 cm. Dan yang terakhir,Walter. Pria yang paling tua diantara kami,yaitu berumur tiga puluh satu tahun. Ia sudah menikah dengan temanku,Sandy.
       "Hey,Wilson! There are sexy chick" Joshua mulai bersuara
       Aku memutar mataku dan tetap melakukan tugasku. Joshua memang seperti itu. Sangat menyukai perempuan. Tidak peduli apakah perempuan itu menyukai atau tidak menyukainya. Sudah dua jam aku bekerja,have to take a break. Aku kembali mengambil tas kulit dan mengambil kotak makanan,isinya roti lapis yang berisi ikan tuna dengan lumuran air lemon.
       Kami dan para mekanik lainnya sedang duduk di pinggir halaman. Ada dua puluh lima pekerja disini. Dengan upah tiga puluh koin emas. Jam menunjukkan pukul lima sore. Semua pekerja beristirahat dan pulang ke rumah mereka masing-masing. Aku kembali menaiki motor dan pulang. Rumah sederhana mulai terlihat,rumah dari kayu yang diamplas sampai halus. Aku membuka pintu dan mengambil handuk untuk mandi. Setelah mandi,aku memakai baju kaos berlengan pendek,dengan celana panjang.
       Televisi kunyalakan untuk menghibur kesunyian di dalam rumah. Aku duduk di sofa tua yang warnanya hampir hilang dari pandangan. Acara demi acara ku tonton sampai mataku menyuruhku tidur. Aku terlelap di sofa dengan televisi yang menyala.
       Krek..! Suara pintu terbuka,membuatku terbangun. Ayah. Ia datang juga.
       "Dad,di meja makan ada makanan" kataku.
       "Baiklah,kau pergilah tidur. Ini sudah pukul sebelas malam. Owh,aku lupa,besok,kau harus bangun pukul tujuh pagi. Karena Ayah ingin memperkenalkan mu dengan seseorang" jelasnya panjang lebar.
       Aku hanya mengangguk dan menaiki tangga untuk ke kamar.
       Kring..Kring..! Suara jam weker membuatku terbangun. Pukul tujuh pagi?! Astaga,baru ku sadari bahwa hari ini ayahku mengajakku ke suatu tempat. Aku tergesa-gesa pergi ke kamar mandi. Setelah mandi,aku memakai kemeja berlengan pendek dengan motif baju garis kotak-kotak. Aku memakai celana jeans sampai mata kaki. Ku ambil sisir dan menyisir rambutku yang berwarna kecoklatan,dan mata biruku tertuju pada foto ibuku. Rambutnya yang coklat sama denganku terurai rapi.
       "Will? Let's go,kita hampir terlambat!" Terdengar suara ayah dari luar rumah. Aku melangkahkan kakiku menuruni tangga dan menutup pintu rumah. Ayah mengemudikan mobilnya dengan tenang. Istana Mifghridder terlihat dengan sangat indah. Bangunan yang berdiri kokoh dengan bahan dasar batu yang diambil dari pegunungan. Aku tercengang melihat istana sebesar dan selebar ini. Tanpa sadar,aku dan ayah tiba di depan istana.
       Ayah dengan santai nya berjalan membuka pintu. Aku hanya bisa mengikuti ayahku. Datang seorang tokoh yang membuat kami sejahtera,ia berambut pirang dihiasi mahkota raja di kepalanya. Raja Sandreas McClintone. Ia terkenal akan kesederhanaan nya,kedermawanannya,dan kebaikannya.
       "King Sandreas,Yang Mulia. Perkenalkan anak saya, Wilson McJeffron" ayahku memperkenalkan diriku dengan raja.
       "Your Highness" kataku.
       Aku menjabat tangan seorang raja. Aku sangat merasa terhormat karena bisa bertemu raja secara langsung.
       "Owh,aku hampir lupa,Isabelle Rossy McClintone!" Panggil raja Sandreas. Langkah kaki terdengar dari tangga,terlihat perempuan dengan gaun bridal yang indah. Perempuan itu memakai topi yang selaras dengan warna gaunnya,putih. Perempuan dengan rambut pirang yang sama dengan ayahnya dengan mata biru laut,sama denganku. Ia menuruni tangga dengan anggun. Senyumannya terpasang di bibirnya yang terlapisi lipstik berwarna sama dengan bibirnya.
       Senyumannya makin lebar saat ayahnya memperkenalkan ku dengan dirinya.
       "Isabelle Rossy McClintone"
       "Wilson McJeffron" kataku menjabat tangannya yang lembut. Kami bertatapan dan saling terdiam
       "Well,Mr. Dintone,can you come with me?" Raja Sandreas memecah kesunyian.
       Ayahku mengikuti raja dan berbisik
       "Jangan membuat suasana menjadi canggung"

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang