27. Beautiful Day

10.2K 165 5
                                    

27. Beautiful Day

"Tentu saja!" Jawab penjaga itu dengan kasar.
"Aku bisa meninju kalian berdua sekaligus. Apa kalian mau? Ini gratis" aku menunjukkan kepalan tanganku pada mereka.
"Buktikan pada kami!"
Dengan spontan aku meninju salah satu penjaga itu dan aku menendang tulang kering penjaga yang lain.
"Bagaimana? Kalian mengenalku?"
"Ba-baiklah. Silakan masuk,Yang Mulia"
Kami pun bisa masuk ke istana. Will hanya terdiam dan menatapku aneh. Aku kembali menatapnya.
"Apa?" aku menaikkan alis kiriku.
"Entahlah,Isabelle. Darimana kau belajar meninju?"
"Aku juga tidak tau"
"Dan meninju juru bicara?"
"Iya,tentu saja. Itu karena ulah nya sendiri. Enak saja,menarik lenganku." aku tersenyum manis pada Will.
Kami berdua pun menuju taman. Meja-meja sudah disusun rapi. Josephine dan Nick sedang bersulang. Semua yang berada di taman memasang wajah bahagia mereka. Aku tersenyum. Kami tiba di taman. Ternyata,Cecillia datang ke acara pernikahan. Dia menatapku senang.
"Lama tidak berjumpa,teman" dia memelukku.
"Iya,sangat lama."
"Siapa laki-laki ini?" Cecillia berbisik padaku.
Aku hanya membalas jawabannya dengan senyuman.
"Baiklah-aku pergi dulu,Belle" dia melambaikan tangannya.
Aku terus berjalan. Dengan Will berada di belakangku. Okey,mungkin aku terburu-buru. Dan aku menemukan meja bundar dengan lima kursi. Aku bersama Will duduk di kursi itu. Meja dengan alas berwarna biru semakin memanjakan mata.
Aku berdiri dan mengangkat gelas dan sendok. Sendok perak itu ku ketukkan ke gelas berisi sampanye sehingga mengeluarkan bunyi. Ku ketukkan beberapa kali dan akhirnya mereka diam dan menatapku.
"Okey. Eemm-pertama,aku ingin bilang selamat kepada adikku,Josephine dengan Nick. Karena mereka resmi menikah pada hari ini. Sebenarnya,itu ideku. Ide yang membuat kalian semua kebingungan. Bukan kalian saja,bahkan ayah ibuku juga. Dan keluarga Nick. Josephine menjadi pengantinnya. Aku melakukan itu semua karena aku menyayangi adikku. Josephine mencintai Nick. Dan Nick mencintai Josephine. Mereka sangatlah cocok. Tapi,ada sebuah kesalahpahaman. Salah paham ini membuat pikiranku kacau. Tapi,aku tidak mau terpuruk karena hal itu. Aku bangkit. Itu semua berkat dukungan orang-orang yang kusayangi. Aku menjadi pengiring pengantin dan Josephine menjadi pengantinnya. Itu karena cinta. Cinta tidak bisa dipisahkan,bukan? Jadi,intinya adalah,aku ingin meminta maaf kepada keluarga ku dan juga keluarga Nick. Karena aku menjadi pemberontak di peraturan kerajaan kita. Maafkan aku Nyonya Wilberg,maafkan aku bu. Ow,dan terkadang kita harus berjuang kepada orang yang kita sayangi. Cinta itu bukan mainan. Tapi,cinta itu sesuatu yang murni dan bukan permainan. Cinta adalah sesuatu yang kita tidak dapat lihat,tapi dapat kita rasakan. Itu saja yang aku sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya" aku kembali duduk.
Nyonya Wilberg,ibu dari Nick mendatangiku dan dia tersenyum padaku.
"Tidak apa-apa. Aku juga berterima kasih padamu,karena kau melakukan tindakan yang tepat" dia memelukku.
"Terima kasih,Nyonya Wilberg" aku tersenyum padanya. Dia pun kembali duduk di kursinya.
"Hei,Isabelle!" salah satu tamu undangan memanggilku.
"Iya?" aku menghadap ke arah tamu itu.
"Bagaimana denganmu? Apa kau sudah memiliki pasangan?"
Mendengar pertanyaan itu,membuatku langsung menatap manis Will. Dan aku menjawab
"Tentu saja. Sejak pertama bertemu,dia sudah menjadi pasangan hidupku" aku pun duduk dan tersenyum pada Will.
***
Hari berganti malam. Malam hari giliran pesta dansa jadwalnya. Lagu kebangsaan kerajaan Mifghridder mulai dilantunkan. Tamu undangan dan kalangan bangsawan berdansa. Aku hanya duduk melihat mereka berdansa.
"Hello,sister" sapa Josephine.
"Hey,Jo" aku berdiri menghadapnya.
"Terima kasih apa yang kau lakukan hari ini. Aku menghargai tindakanmu"
"Itu bukan apa-apa. Itu semua demi kau,Josephine"
Dia memelukku. Sempat dia berbisik

"Berdansa lah dengan pasanganmu"

Aku mengangguk kecil dan tersenyum padanya. Dia pun berdansa bersama Nick. Seseorang mengulurkan tangannya kepadaku. Menandakan dirinya ingin berdansa denganku. Aku menerima tawarannya. Aku menggenggam tangannya dan mulai berdansa bersamaku. Dia Wilson. Pasanganku. Kini hanya senyuman manis menghiasi malam ini. Malam yang sangat indah. Malam yang bisa mempersatukan kami kembali.


Hello,guys! Ini akhir dari ceritanya,, sorry yaaa pendek ceritanya. Tai jang khawatir mimin lagi bikin nih sekuel nya..

Jangan lupa baca ya.... Nanti ada tokoh yang lebih greget.... Tapi masih
.
.
.
.
Coming soon
Bye bye....
Jangan lupa! Kasih VOMMENT yaa

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang