03 - Nakal

32 7 7
                                    

Di tempat Naren malam ini, tiga laki-laki tengah berkumpul dengan berbagai macam minuman, dan rokok di atas meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tempat Naren malam ini, tiga laki-laki tengah berkumpul dengan berbagai macam minuman, dan rokok di atas meja. Sebenarnya belum terlalu larut, baru jam tujuh malam.

Karena Naren tinggal sendiri di rumahnya, jadi teman-temannya merasa bebas. Rumah temanku, adalah rumahku. Begitu mereka menyebutnya.

"Oh iya, kita mau ngomongin sesuatu sama lo" Ucap Davian, sambil meneguk segelas minuman berwarna merah maroon.

Karena Naren tidak ikut serta menjadi panitia, maka Davian akan membahas ulang taruhan yang sebelumnya mereka bahas.

"Apa?" Naren sedikit menaikkan alis, sambil membuang puntung rokok ke dalam asbak.

"Itu-"

BRAK!

Baru saja akan bicara, mereka di kejutkan dengan perempuan yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah. "Kak.. ini.. dari bunda-a, hahhh cape banget" Seorang perempuan meletakkan masakan rumahan di atas meja.

Perempuan itu mengenakan pakaian tidur berwarna merah muda, dengan rambut yang terurai asal, belum menyadari keberadaan ketiga teman Naren yang jelas-jelas sedang memperhatikannya dari kejauhan.

"Siapa?" Harsa melirik Shireen sampai tubuhnya ikut miring. Untung otaknya tidak.

"Cakep, lo gak bilang punya sepupu kayak dia?" Galan ikut berkomentar, sambil menghembuskan asap rokok.

"Bukan sepupu, cuman temen" Naren hendak menghampiri, tapi di tahan oleh Harsa.

"Gue aja ya? kayaknya gue kenal deh" Harsa langsung berjalan menghampiri Shireen yang sibuk sendiri.

"Cape banget, aku di kejar guguk tetangga tadi, untung gak di gigit. Rabies kayaknya kalo sampe di gigit" Ucapanya sedikit terengah-engah, karena meminum segelas air tanpa jeda.

Perempuan itu kembali meminum setengah gelas air. Namun, saat melirik, dia langsung di kejutkan dengan wajah Harsa, mulutnya reflek menyemburkan air pada wajah lelaki di hadapannya.

Rasanya jantung Shireen akan copot, perempuan itu menarik beberapa lembar tisu untuk membersihkan wajah Harsa.

"Gak apa-apa, gak usah" Harsa tolak tisu pemberian Shireen, lelaki itu memilih untuk berjalan ke arah kamar mandi, untuk membersihkan wajahnya yang basah karena semburan.

Shireen bingung, perempuan itu langsung berjalan menghampiri Naren yang masih merokok, dengan dua teman lainnya. "Kak, temennya kesembur air, gak sengaja sumpah" Bisiknya.

"Ih, ai kamu kenapa?" Naren menekan rokok pada asbak bening di hadapannya, untuk menemui Harsa yang pasti sedang mengumpat tidak jelas.

"Halo kak" Shireen terduduk sopan, perempuan itu sedikit menunduk saat menyapa teman-teman Naren yang sejak tadi memperhatikannya.

"Kamu maba ya?" Tanya Davian. Lelaki itu mengambil gelas kosong, mengisinya dengan segelas jus jambu kemasan, setelahnya dia berikan pada Shireen.

Shireen menerima tawaran Davian, mengambil gelas yang di sodorkannya. Pantas saja wajah mereka tidak asing, mereka yang marah-marah tadi pagi.

My Butterfly is YouWhere stories live. Discover now