malu

9.9K 999 202
                                    

"Hai ganteng" goda Garin pada Marcel yang tengah berdiri di depannya, padahal kondisinya saat ini cukup mengenaskan. Kakinya terkena tembakan dari polisi saat proses rampok tadi, beruntung peluru itu hanya menggores kulitnya, tapi bisa-bisanya ia masih sempat untuk menggoda polisi itu. Sedangkan Marcel hanya bisa tersenyum pasrah, ia sedang berkeliling mencari anggota tim perampok lain yang down. Ia berbicara pada HT untuk memberi tau jika dirinya sudah menemukan anggota yang terakhir.

"Ayo sini ku bantu berdiri" tawar Marcel pada Garin yang tengah duduk di tanah itu. Sebenarnya ia sedikit ngilu melihat darah yang mengalir membasahi celana yang dipakai Garin. Tapi dirinya dibuat heran ketika melihat tak ada raut kesakitan sedikitpun dari wajah Garin.

"Aduh sakit banget, gak bisa buat jalan. Gendong dong" entah kenapa Garin sangat suka untuk menjahili pak polisi itu. Sejak pertama kali Rion mengenalkan Marcel, ia mulai memiliki kebiasaan untuk menggoda saudara Rion itu. Tak disangka kali ini Marcel justru menuruti permintaannya, ia berjongkok bersiap untuk menggendong pria di depannya itu.

"Mau di depan atau di belakang?" tawar Marcel pada Garin, ia takut jika langsung mengangkat tubuh itu malah membuat Garin tak nyaman. Mendengar tawaran itu membuat Garin gelagapan, biasanya Marcel akan terus menolak godaannya.

Menunggu respon Garin yang terlalu lama buat Marcel memutuskan untuk menggendong Garin ala bridal style, supaya kakinya tidak tersenggol atau darah itu mengenai pakaiannya. Reflek Garin menutup wajahnya memggunakan telapak tangannya sendiri, pipinya memanas dan ia tak dapat menahan senyumannya. Melihat reaksi Garin yang lucu buat Marcel mati-matian menahan tawanya. Ia berjalan menuju titik kumpul yang lain, matanya menangkap sekumpulan orang berseragam EMS sudah tiba di sana.

"Anak gue lu apain co" seru Rion kala melihat Garin di gendongan Marcel, ia khawatir melihat celana Garin yang terdapat noda darah. Tapi melihat Marcel yang senyum-senyum dan Garin yang menutupi wajahnya yang memerah buat Rion menghilangkan pikiran buruknya. Garin mengintip dari sela-sela jarinya, bisa ia lihat di sana ada lebih dari sepuluh orang tengah menatap keduanya.

"Dokter tolong ini pangeran kodok aku terluka" teriak Marcel pada salah satu EMS yang tengah memandang keduanya. Marcel turunkan Garin agar bisa diobati oleh petugas kesehatan itu. Ia tertawa ketika melihat telinga pria itu ikut memerah, Garin masih setia menyembunyikan wajahnya yang kini sudah mirip tomat.

Garin kira Marcel akan pergi setelah mengantarkannya, namun tak disangka bahwa polisi itu justru duduk di sampingnya dan memperhatikan luka itu ditangani. Meski sudah dibius sekalipun, Garin tetap merasakan ngilu saat lukanya diberi obat dan salep. Tangannya meremas ujung bajunya, ia gigit bibir bawahnya untuk menahan suara yang mungkin keluar dari mulutnya.

"Sakit banget?" bisik Marcel menatap pria di sampingnya, pertanyaan itu dibalas dengan anggukan oleh Garin. Dirinya meraih tangan Garin untuk digenggam, sempat genggamannya akan dilepas sebelum kemudian Garin justru mencengram tangan Marcel kuat saat dirasa perih ketika lukanya tengah diperban.

Keduanya tak menyadari jika sang kepala keluarga dan istrinya tengah menatap keduanya sambil tersenyum geli. Bahkan Rion sudah mengeluarkan ponselnya untuk memotret kejadian langka itu. Dengan segera mengirimkannya pada grup keluarga dan langsung menggemparkan semua orang. Caine di sampingnya hanya bisa tertawa membaca reaksi yang lain di grup chat, ada juga yang berkata menyesal tidak ikut menonton di sana.

Luka Garin sudah selesai diperban, kini rombongan tim rampok sudah bersiap untuk berpamitan pada para polisi dan juga petugas kesehatan. Garin berniat melepaskan genggaman itu, namun Marcel tetap menahan tangannya.

"Ikut aku yuk" ucap Marcel, belum sempat Garin bertanya ia merasakan tubuhnya kembali diangkat oleh Marcel. Hal itu mengundang pertanyaan dari yang lainnya.

"Yon, pinjem anaknya bentar ya!" meski Rion kebingungan, ia tetap mengiyakan ucapan Marcel. Mendapat persetujuan dari Rion buat Marcel melangkahkan kakinya menuju mobil yang tadi ia bawa. Kebetulan setelah ini dirinya akan off duty, jadi ia bisa sedikit lebih santai. Marcel meletakkan Garin di kursi penumpang dengan hati-hati, tak lupa untuk memasangkan seatbelt dan menutup pintunya.

"Where are we going?" tanya Garin dengan aksen khasnya, terdengar sangat lucu di telinga Marcel. Tangannya mengusak rambut Garin pelan dan tersenyum menatap pria di sampingnya itu. Marcel memilih untuk menyalakan mobilnya dan menancap gas meninggalkan tempat itu tanpa menjawab pertanyaan Garin.

"Ooh, not talking? I jump, I jump" celetukan Garin semakin lucu apalagi tangannya seolah-olah ingin membuka pintu mobil, tingkahnya buat tawa Marcel tak dapat ditahan lagi. Sedangkan Garin tengah menunjukkan ekspresi kesalnya yang justru semakin membuat Marcel tertawa.

"Kita ke kanpol dulu, aku mau ganti baju sekalian tuker mobil. Abis itu kita jalan-jalan" jawab Marcel akhirnya, Garin mengangguk mendengarnya. Mau menolak juga tak bisa, ia sudah melihat gedung kantor polisi di depan.

Tak butuh waktu lama bagi Marcel berganti pakaian dan mengambil mobil pribadinya. Beruntung ia membawa beberapa baju ganti, jadi Garin bisa mengganti bajunya yang kotor karena debu dan bekas darah tadi. Kini keduanya tengah duduk di mobil milik Marcel, mereka mengobrol santai selama perjalanan menuju tempat tujuan. Sampai saat ini Garin masih belum tau kemana mereka akan pergi.

"Mau makan apa?" tanya Marcel, sekarang sudah hampir sore dan ia yakin Garin merasa lapar setelah melakukan rampok siang tadi.

"Anything is fine, tapi burger boleh deh" ucapan Garin langsung dituruti oleh Marcel, kini mobil itu diarahkan pada salah satu restauran burger. Marcel memilih untuk memesan lewat drive-thru, dirinya sangat malas untuk sekedar berjalan masuk ke dalam.

Pesanan sudah berada di tangan Garin, perjalanan kembali dilanjutkan. Setelah mendengar perintah Marcel untuk makan, Garin segera menyantap burger pesanannya tadi. Melihat Marcel yang sibuk mengemudi buat Garin berinisiatif untuk menyuapkan makanannya.

"Makasih sayang" celetuk Marcel setelah menelan makanannya, satu tangannya meraih minuman yang tadi ia pesan.

"Sam- dih manggil sayang" ekspresi Garin berubah terkejut, tanpa ia sadari rona pink kembali muncul di pipinya. Terdengar tawa dari Marcel, beruntung dirinya sudah menelan air yang ia minum.

Langit mulai gelap, matahari bertukar tempat dengan bulan dan ditemani oleh bintang-bintang. Beberapa menit kemudian, Marcel menghentikan mobilnya di suatu tempat. Keduanya turun dari mobil dan berjalan mencari tempat duduk. Garin menolak untuk digendong, kini keduanya saling bergandengan tangan sambil berjalan.

"Woah, so pretty" mengurungkan niatnya untuk duduk, Garin justru berjalan menuju pagar pembatas. Kini keduanya berada di atas bukit, menyaksikan kilauan lampu dari bawah sana. Bisa keduanya rasakan hembusan angin menembus kulit mereka. Untungnya Marcel memberikan pakaian yang cukup hangat untuk Garin.

Marcel mengeluarkan ponselnya, jarinya menekan aplikasi kamera untuk memotret pria di sampingnya itu. Garin menoleh ketika mendengar suara tangkapan gambar, bukannya marah ia justru berpose menatap kamera. Entah sudah yang keberapa kali Marcel tertawa karena tingkah Garin. Keduanya kini berbincang sambil memandang gemerlap lampu yang indah itu. Meski sudah memakai pakaian yang hangat, Garin tetap merasa kedinginan. Ia menggosokkan kedua tangannya berusaha untuk menghangatkan dirinya.

"Pulang yuk, udah kedinginan tuh kamu. Besok kapan-kapan kita kesini lagi" menyadari jika tubuh Garin sedikit bergetar karena kedinginan, ia meraih tangan Garin dan berjalan kembali menuju mobilnya. Perjalanan pulang mereka habiskan untuk mengobrol dan tak jarang keduanya kembali saling menjahili satu sama lain.


KOK AKU YANG BAPER SIH AAAAAAAKKKKKKKK, MAU MARCEL PLIS😣 tadinya cuma sampe part Rion kirim foto mereka ke grup, tapi rasanya kek kureng jadi aku bablasin lagi😀 btw ini aku janjinya up sore, cuma akunya baru pulang main jam segini😣 hopes y'all enjoy and see you on the next story byeeeeee 💋🦖

Keluarga Mapia [TNF] [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang