29. Kia gak maafin?

2.8K 164 14
                                    

BISMILLAH
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
SELAMAT MENIKMATI
🕊🕊🕊

Kini hari Jum'at di mana Faizan tidak pergi ke Kantor dirinya Full di Pesantren.

Bahkan setiap hari Jum'at dan minggu sekolah libur jadi banyak waktu luang untuk para Santri.

Kini Faizan sedang mengontrol Santri yang sedang Jumsih di area lapangan Pesantren dengan tangan yang di letakkan di belakang badannya.

"Zal nanti itu rumput nya di bersihinya", Ucap Faizan kepada santri yang bernama Rizal.

"Muhun Gus", Jawabnya sambil menunduk .

Faizan menyadari ada yang kurang di sircel Rizal ."Zal . Haris mana?" .

"Itu Gus dari tadi dia gak enak badan ".

"Udah di kasih obat?".

"Udah tapi panas nya gak turun-turun".

"Sekarang dia di mana?".

"Di bawa ke UKS ".

"Yaudah kamu beresin ini sama temen-temen kamu saya mau liat Haris dulu". Ucap Faizan lalu meninggalkan area lapangan.

Bisa di bilang sircel Rizal itu udah seperti anak Faizan bahkan ketika Faizan membutuh kan apa-apa pasti sircel Rizal yang sering di panggil.

Sesampainya di depan UKS Faizan pun langsung masuk ke dalam untuk melihat je adaan Haris.

Sesampainya di dalam Faizan menemukan Haris tapi dirinya tidak sendiri melainkan ada satu prempuan yang sedang menaruh air di sana .

"Ekkhemmm...".Dehem Faizan sedikit keras .

Prempuan itu pun langsung membalikkan badan untuk mengarah ke sumber suara.

Deg..

Faizan kaget ketika wanita yang membalikkan badan itu Kia Istrinya sendiri . Bukan hanya Faizan yang kaget bahkan Kia pun tak kalah kaget nya .

"Keluar". Perintah Faizan penuh penekanan.

"M-maaf Gus".

"Saya bilang keluar". Faizan kembali memerintahkan , Faizan tidak membentak tapi nada suaranya lebih ke menunjukkan kalo dia sedang menahan amarah.

Kia tidak bisa membantah ketika Suaminya seperti itu.

"S-saya permi-si Gus . Assalamu'alaikum". Pamit Kia lalu meninggalkan ruangan.

"Wa'alaikumsalam". Balas Faizan dengan suara samar ketika Kia sudah keluar dari Ruangan UKS.

Setelah meredakan ke amarahan nya yang terpendam Faizan langsung menghampiri Haris yang sedang tidur dan muka yang sangat pucat .

Faizan meletakkan punggung tangan nya di lening Haris dam benar apa yang di katakan Rizal kalau panas Haris belum turun-turun.

Haris pun terbangun ketika ada yang menyantuh keningnya.

"G-gus?". Lirih nya.

"Kamu sudah minum obat?".

"Sudah Gus ". Jawab Haris begitu lemas.

Mine (Hiatus)Where stories live. Discover now