Chapter 5 - I Do

462 32 4
                                    

*2 minggu kemudian*

Aku menghirup dan menghembuskan nafas setelah melihat diriku sendiri dalam ukuran penuh di cermin. Rambutku digulung dengan indah dan beberapa helai rambut disamping dikeriting dan dibiarkan terjatuh begitu saja dan aku saudah memakai kalung dan gaun yang Marc berikan kepadaku.

"Aku tidak ingin melakukan ini Rosie" kataku sambil memandang diriku yang sudah siap untuk pernikahan.

"Jika kau tidak ingin melakukannya, maka pergilah.... tinggalkan tempat ini" kata Rosie.

"Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu" kataku.

Dia mendesah dan menyerahkan buket bungaku dan aku memegangnya dengan kedua tanganku.

"Sudah waktunya Sayang" Ibu dan ayah datang.

"Oh my god kau terlihat cantik! Lihatlah dirimu!" Ibu mengatakan dan mencium keningku. Ayah menirukan nya.

"Mari kita pergi" kata ayah. Aku mengangguk dan membungkus lenganku di sekitar ayah '.

"Kau siap?" Tanyanya saat ibu membuka pintu.

"Ya" Aku mengangguk dan memberinya senyum.

Aku berjalan keluar dari ruang ganti dengan ayahku dan kemudian berjalan ke lorong. Aku melihat Justin berdiri di panggung yang platform sedikit terangkat dan well, itu bukan benar-benar sebuah panggung. Aku membeku saat matanya bertemu denganku.

Untuk sesaat, aku berpikir bahwa aku melihat kekaguman dimatanya tapi dengan cepat digantikan dengan tatapan emosi dingin. Semua orang hadir di sana sangat senang dan menatapku dengan wajah bahagia, ibuku bahkan menangis air mata bahagia.

Satu-satunya orang yang menyedihkan dan tidak tertarik ditempat ini adalah aku dan Marc.

Ketika kami sampai di panggung, Marc mengundurkan diri dari platform dan memberikan senyum kearahku dan ayahku sebelum mengulurkan tangannya untuk ku raih.

Ayah menepuk bahunya dan membiarkan Marc membawaku keatas panggung.

Dia membantuku naik dan kami berdiri sambil saling berhadapan di depan pendeta.

Sekarang, sudah waktunya untuk sumpah.

"Saya, Marc Marquez menerima engkau, Sofia Hernandez menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi JemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu."

Sekarang giliranku.

"Saya, Sofia Hernandez menerima Engkau, Marc Marquez menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu".

"I do" kata Marc .

"I do" Aku menutup mataku beberapa detik lalu membukanya kembali.

"Now you can kiss your bride" kata Pendeta

Segalanya terasa berhenti dan aku hampir pingsan ketika Marc mencoba untuk menciumku.

"Maafkan aku, aku harus melakukannya" Dia berbisik dan memiringkan kepalanya sehingga wajah kami tersembunyi dari semua orang yang sedang menonton dan menekan bibirnya di bibirku dengan tegas tapi tidak bergerak.

Closer (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now