Chapter 10 - Home

446 35 7
                                    

Sofia

Aku membuka pintu kamarku dan melempar semua tas belanjaanku di atas tempat tidur. Aku berbelanja banyak hari ini. Kebanyakan adalah oleh-oleh untuk keluargaku dan keluarga Marc sejak Marc dipastikan lupa bahwa kami harus membawa oleh-oleh untuk keluarga kami dan pergi entah kemana bersama Alex.

Aku mendesah dan melihat kearah tas yang didalamnya ada sebuah sweeter yang ku rajut khusus untuk Marc saat aku pergi untuk menemui nenekku untuk terakhir kalinya pagi ini meningingat hari ini adalah hari terakhir kami di Paris.

Ketika aku kesana, nenek sedang merajut sebuah syal untukku dan aku memintanya untuk mengajariku bagaimana caranya merajut. Ketika pertanyaan apa yang harus ku rajut datang, yang aku pikirkan pertama kali adalah Marc dan merajut sesuatu untuknya.

Nenekku terkejut sama sepertiku ketika aku memberitahunya bahwa aku ingin merajut sweeter untuk Marc. Nenekku mengajariku dan aku akhirnya merajut sweeter putih dengan garis-garis merah.

Aku tidak tahu apakah dia akan dengan senang hati menerimanya. Aku bisa saja memberikannya kepada Alex, tapi aku membuatnya untuk Marc dan memberikannya kepada Alex bukan hal yang tepat dilakukan karena aku tidak yakin bagaimana suamiku itu akan bereaksi jika dia tahu.

Tapi pilihan untuk memberikannya kepada Alex hilang ketika Marc masuk kedalam kamarku dan menutup pintunya. Aku tahu aku harus memberikan sweeter itu kepadanya ketika aku melihatnya tersenyum kepadaku.

"Hey, aku datang untuk melihat apa kau sudah kembali atau belum.. wow kau belanja banyak sekali" katanya ketika dia melihat barang belanjaanku.

"Ya, aku membeli oleh-oleh untuk keluarga kita" kataku.

"Oh ya.. aku benar-benar lupa tentang itu" katanya.

"Apa kau mengunjungi nenekmu hari ini??" tanyanya dan aku mengangguk.

"Dia mengajariku merajut" Aku memulai.

"Oh" katanya dan melihatku berdiri.

Tanganku gemeta saat mengambil tas yang berisi sweeter untuk Marc dan mengeluarkannya dari tas.

"Umm.. aku.. aku merajut ini untukmu" aku bergumam pelan dan memberikannya sweeter itu.

"Untukku?" tanyanya dan aku mengangguk sambil melihat kebawah.

Aku melihatnya membuka lipatan sweeter itu.

"Aku akan mencoba memakainya" katanya.

Aku menatap lantai saat dia mulai membuka bajunya. Aku tidak ingin seperti gadis-gadis yang blushing saat melihatnya shirtless. Tapi asal kau tahu, aku tidak bisa menyalahkan diriku sendiri.. dia memang mengangumkan.

"Sweeter ini sangat lembut" katanya dan aku melihat kearahnya yang sudah mengenakan sweeter itu dan itu pas ditubuhnya.

"Wow aku suka ini" katanya dengan senyuman kecil tersungging dibibirnya.

Aku melihat kerahnya yang berlekuk tidak beraturan.

"Uhmm.. kerahmu" kataku dan aku dengan ragu-ragu mencoba memperbaikinya.

Dia meletakan tangannya di pinggangku. Dia menatap wajahku intens saat aku merapikan kerahnya. Otot-ototku menegang dibawah sentuhannya dan kedekatan kami membuat nafasku sedikit berat.

"Thanks" katanya  dan aku merasakan hembusan nafasnya diwajahku.

"Welcome" aku memberikannya 'awkward smile' saat aku menurunkan tanganku tapi dia tidak bergerak sedikitpun. Tangannya masih dipinggangku.

Aku menelan ludah dan nafasku menjadi tambah berat saat dia menarikku untuk lebih dekat sehingga sekarang kami bersentuhan, dia mulai memajukan wajahnya.

Closer (DISCONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang