Chapter 6 - The City of Love

472 37 16
                                    

Sofia's POV

Marc membiarkanku duduk di dekat jendela meskipun itu sebenarnya tidak ada gunanya karena hari sudah gelap sekarang.

Marc duduk disebelahku setelah dia mengatur koper kami dengan benar dan tak lama pesawat mulai take off.

Aku hendak memasang headphone ku ketika Marc mulai berbicara.

"Uhm.. aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu" katanya dan melihat kearahku.

Beberapa hari terakhir, seperti yang kalian lihat Marc tidak mendiamkanku lagi. Dia mulai terbiasa berbicara denganku. Entah apa yang membuatnya berubah pikiran. Aku juga tidak tahu.

"Ya"

"Aku..uh.. kau tahu, sejak kita akan berada di Paris selama kurang lebih dua minggu dan itu akan sia-sia jika menhabiskannya hanya sendirian, jadi aku.. uh.. Aku mengundang seorang gadis. Kami sangat dekat dan aku pikir dia bisa datang dan aku memberitahunya bahwa kau adalah saudara sepupuku dan kau kebetulan juga berlibur disana" katanya.

Ohh.. seorang gadis.. dan dia sangat dekat dengannya?

Aku seharusnya tahu dari awal, itu sebabnya kenapa dia membenciku.

Tapi sepupunya?? really???

"Oh oke" Aku menangguk kemudian membuang muka.

"Tapi aku sudah memesan dua kamar bersebelahan. Kamarmu akan berada disebelah kami" katanya seolah-olah dia menunjukan sisi baiknya. Aku hanya mengangguk untuk merespon.

"Kau juga bisa mengundang siapapun. Maksudku agar kau tak sendirian di kota ini" katanya.

"Tidak, terima kasih. Aku akan baik-baik saja" Aku memalsukan senyumanku sambil menggeleng.

"Oke" dia bergumam.

Ini akan benar-benar membosankan menghabiskan liburan dikota yang terkenal sebagai kota paling romantis ini seorang diri, tapi aku tidak memiliki pilihan lain.

"Namanya Sara" katanya dan aku menoleh kearahnya.

"Gadis yang aku undang. Kami berpacaran dua tahun yang lalu. Dia adalah cinta pertamaku. Tapi aku membuat kesalahan dan kami berpisah, so aku hanya ingin mencoba untuk menghabiskan waktu sedikit dengannya dan mungkin suatu hari kami bisa kembali bersama." katanya dan aku sedikit terkejut dengan perkataannya.

Kau mencoba melakukan sesuatu untuk memperbaiki hubunganmu dengan mantanmu, tapi kau tidak sedikitpun berusaha untuk memperbaiki hubunganmu denganku?

Dan aku tidak pernah berpikir dia pernah jatuh cinta dengan seseorang selain motornya, dan kali ini aku benar-benar 'surprised'

"That's great"

"Ya"

"Apakah kau pernah memiliki seorang kekasih??" tanyanya

Aku menggeleng.

"Aku tidak pernah menemukannya. Maksudku, ada seorang pria di kampusku dan kami sangat dekat dan terkadang melakukan sesuatu bersama tapi tidak pernah disertai dengan rasa cinta" AKu tertawa kecul tapi dia mengerutkan alisnya.

"Kenapa?" Aku mengangkat bahuku. tidak tahu

"Aku hanya... aku merasa aku bukan tipe gadis yang bisa dicintai seseorang. Kau tahu, Aku terlalu biasa" Kataku dan dia tetap menatapku kosong beberapa detik kemudian matanya jatuh ke bibirku sebelum dengan cepat kembali menatap mataku.

Closer (DISCONTINUED)Where stories live. Discover now