MSB // 14

11.6K 1.3K 88
                                    


"Kak, sepupunya Sofia jahat juga ya." ucap Sandra pada Alan.

Alan mengemudikan mobilnya pelan. Pandangannya fokus ke depan. Untung saja tadi ia sudah minum kopi. Rasa kantuknya sedikit berkurang.

"Kita nggak tahu kenapa dia berbuat seperti itu."

"Dia ingin merebut perhatian orang tuanya Sofia, dan juga pacarnya Sofia. Siapa tadi namanya, mmm Yasa." seru Sandra setelah mengingat namanya.

"Jangan bergosip." ucap Alan.

"Bukan gosip. Kenyataan Kak. Wah, Sofia beruntung sekali ya. Punya dua cowok yang rela ngelakuin apa aja buat dia." ucap Sandra.

[...........]

"Senengnya." ucap Sandra membayangkan bahwa dirinya akan dicintai dua lelaki yang sama-sama tampan seperti Adrian dan Yasa.

"Buang jauh-jauh khayalanmu itu." Sandra menoleh, melihat Alan yang fokus pada jalanan di depannya.

"Memangnya kenapa? Boleh dong berharap seperti itu. Bayangin Kak, dua cowok, cakep, mapan terus rela berkorban demi ngerebutin cinta kita. Bagaimana tidak senang." ucap Sandra dengan wajah yang  riang.

"Kamu itu, ngomong seolah-olah saat ini kamu sedang jadi rebutan para cowok." ucap Alan ketus.

"Yeee. Kenapa Kakak yang jadi sewot sih. Yang mau sama aku itu banyak. Aku aja yang nggak mau."

"Kamu itu masih kecil. Jangan ngomong cinta-cintaan deh. Belajar yang rajin." ucap Alan.

"Aku sama Sofia kan usianya sama Kak. Buktinya Sofia udah cinta mati tuh sama Adrian." ucap Sandra.

"Kamu itu ya di bilangin. Belajar yang bener baru ngomongin pacaran." Alan bersikukuh pada pendapatnya.

"Sebentar lagi aku lulus kuliah Kak. Bukan pacaran lagi harusnya sih udah diajak merrid." ucap Sandra.

(....................)

Ponsel Sandra berdering di dalam tasnya.

"Halo," ucap Sandra.

(.................)

"Gue baru dari rumah sakit. Lo mau jengukin Fia?"

(................)

"Ok. Bye." Sandra baru saja meletakkan ponselnya ketika ia kembali mendengar panggilannya.

"Halo,"

(................)

"Baru jengukin Sofia di rumah sakit. Sofia mengalami kecelakaan kemarin."

(.............)

"Alhamdulillah. Kondisinya sudah membaik. Ia mengalami patah tulang."

(..............)

"Ruang Melati No. 20."

(.............)

"Ok. Bye."

Sandra meletakkan kembali ponselnya dan menatap ke luar jendela. "Kita mau kemana?" ucap Sandra menyadari bahwa jalan yang mereka lewati bukan menuju apartemennya.

"Aku mau pulang mandi dan ganti pakaian sebentar. Nggak apa-apa kan?" ucap Alan.

"Oh, nggak apa-apa Kak." ucap Sandra.

Dalam hatinya Sandra merasa deg-degan. "Ayolah Sandra, lo cuma nemenin dia pulang mandi. Bukan ngajak lo ketemu camer. Belum tentu juga mereka ada di rumah" batinnya.

Mobil Alan memasuki sebuah halaman rumah yang sangat besar. Setengah lebih besar dari rumah Sandra di Jogya.

"Ayo." ajak Alan hendak keluar dari mobil.

"Aku nggak di bukain pintunya?" ucap  Sandra memandang Alan yang sudah membuka pintu mobilnya namun ia belum turun.

Alan berbalik dan memandamg Sandra. "Buka sendiri kan bisa adik manis." ucap Alan lembut dan memberikan senyum manisnya pada Sandra.

Sandra mengerucutkan bibirnya dan menggerutu kecil. "Nggak romantis banget sih." ucapnya sambil membuka sendiri pintunya dan keluar dari dalam mobil.

Sandra mengikuti Alan di belakangnya. Karean asyik membaca chat di ponselnya Sandra tidak tahu kalau Alan berhenti dan berbalik menghadapnya. Membuat Sandra menabrak dada bidang Alan.

"Aww," pekik Sandra terkejut.

"Kenapa berhenti?" ucap Sandra sembari mengusap keningnya.

"Kenapa berjalan di belakangku?"

Sandra tidak tahu harus menjawab apa. Memangnya sejak kapan urusan berjalan di belakangnya atau di depannya menjadi masalah.

Melihat Sandra yang kebingungan dengan pertanyaannya, akhirnya Alan mendekati Sandra. Alan berdiri di samping Sandra, merangkul bahu Sandra dan mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.

"Lain kali, berjalan di sampingku jangan di belakang."

"Kenapa harus begitu?"

"Karena kalau kamu hilang, aku bisa langsung tahu."

                            🐄🐄🐄

Pendeeekkkkkk banget thorrrrr huhuhu

Maafkeun hari ini author jadwal ngebabu ampe rela ngebatalin pertemuan resmi ibu-ibu yang sudah terjadwalkan hahaha ssstttt

Lanjutan nanti ya tergantung seberapa pengennya kalian

Loph u pul 😘😘😘

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang