MSB // 26

12.2K 1.4K 213
                                    

Satu minggu, waktu yang di berikan pada dirinya sendiri. Waktu untuknya menangis, meratapi kisah cinta yang kandas sebelum berjalan, cinta yang harus ia lepas bahkan sebelum memilikinya.

Waktu yang sangat sedikit untuk membuatnya melupakan cinta yang hampir seumur hidup di jaga dalam hati, dan terus berkembang seiring akan harapan yang berbalas.

Satu minggu.....

Dan cukup sampai di sini.

***

"Hai, nggak ada kelas?" Anthony duduk di depan Sandra. Sandra yang sedang membaca novel mengangkat kepalanya.

"Dosennya nggak masuk. Lo kenapa di luar?" tanya Sandra.

"Ada quiz. Gue udah selesai. Lo liat James?" Anthony bertanya pada Sandra.

"Hari ini gue belom liat deh. Kemana ya tu anak. Lo dah telpon dia?"

"Gue line tadi, belum di read sama dia." kata Anthony.

"Paling juga lagi sama Sabrina." ucap Sandra.

"Anak itu kerjaannya kencan terus. Persiapan skripsinya aja mandeg." keluh Anthony.

"Biarin aja. Dia nggak dapet jatah ruko dari bokapnya kalau nggak wisuda tahun ini." kata Sandra.

"Anak nggak tahu diri ya gitu." kata Anthony sembari tertawa.

Bugh.

"Sapa bilang gue anak nggak tahu diri?"

"James, kok lo ada di sini?" ucap Anthony kaget sambil memegang bahunya yang di timpuk James.

"Emang gue harus di mana?" tanya James.

"Ya, gue kan belum nyalain menyannya, gue belum panggil lo dah nongol aja." kata Anthony.

"Brengsek. Lo kira gue hantu." kata James.

Hahaha Sandra dan Anthony tertawa bersamaan.

"Terus lo darimana?" tanya Sandra.

"Ketemu dosen pembimbing gue."

Sandra dan Anthony saling berpandangan.

"Nggak salah?" kata Sandra dan Anthony bersamaan.

James membusungkan dadanya bangga. "Jangan remehin gue." kata James.

Sandra dan Anthony manggut-manggut saja, masih mencoba mempercayai ucapan James.

"Sabrina mana?" tanya Sandra.

"Sabrina lagi pulkam." jawab James.

Mmmm.

Sandra dan Anthony mendelik. "Pantes aja lo ngurus skripsi. Sabrina nggak ada di sini." kata Sandra sewot.

"Otak lo otak selangkangan nggak mungkin bisa deket-deket sama buku." ejek Anthony.

James terkekeh pelan. "Lo tau aja." kata James.

"Dasar mesum." kata Sandra.

"Eh, jangan ngomong selangkangan ada perawan di sebelah kita." kata Anthony sambil tertawa.

"Gue ragu kalo lo pernah ciuman." kata James pada Sandra.

"Eh, emang apa urusannya sama lo. Nggak penting tau nggak." kata Sandra dengan wajah merah.

"Gue nggak pernah liat lo jalan sama cowok selain sama Dion." kata James.

"Memangnya gue harus laporan sama kalian?" kata Sandra makin sewot.

"Eh, tunggu dulu, sabar girl. Jangan sewot dong, kenyataan." kata Anthony.

"Lo diem nggak? gue bilang Cathrine lo janjian sama Feby tau rasa." ancam Sandra pada Anthony.

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon