MSB // 17

12.6K 1.4K 199
                                    

Sandra dan Dion sedang menikmati makanan dan minuman yang tersedia. Alan juga berada di sana bersama Melany. Meja mereka bersebrangan, sehingga apa yang mereka bicarakan bisa terdengar.


"Lihat, dia cowok yang sama lo di club malam itu?" kata Dion agak sinis pada Sandra saat melihat seorang laki-laki berjalan menghampiri mereka.

"Dia temen lo." kata Sandra kesal. Dion mengedikkan bahunya.

"Hi, gue nggak nyangka bakal ketemu kalian di sini. Gue boleh gabung?"

"Restu," seru Sandra senang begitu melihat Restu. Seruannya yang lumayan keras itu membuat Alan menoleh padanya.

"Tentu saja lo bisa gabung. Gimana lo bisa ada di sini?" tanya Sandra antusias.

Tanpa ada yang tahu kalau Alan mengeraskan rahangnya mendengar percakapan yang tidak penting itu. Ia menghabiskan minumannya dengan cepat.

"Gue ke toilet dulu. Jangan macem-macem lo." kata Dion pada Restu. Dan Restu tertawa mendengarnya.

Sandra sedang di liputi rasa bahagia karena sahabatnya sudah mendapatkan cintanya. Hari ini di pernikahan Sofia, ia ingin melupakan perasaannya sejenak. Ia berusaha mengabaikan Alan yang datang bersama Melany.

"Oh ya, temen gue mau kenalan sama lo." kata Restu.

"Temen lo? Siapa?" ucap Sandra penasaran.

"Tapi dia agak pemalu, lo mau kan?" tanya Restu.

"Tentu saja. Kenapa tidak?"

"Sebentar." Restu menghubungi temannya itu dan memintanya mendatangi mejanya.

Tidak lama setelah itu, seorang pria muda dengan wajah yang sangat tampan mendekati meja mereka.

"Hai," sapa pria itu dengan suara yang sangat menyenangkan.

"Oh, hai." balas Sandra gugup.

"Apa aku boleh bergabung?"

"Tentu saja." jawab Sandra.

Pria itu duduk di kursi yang di tinggalkan Dion. "Perkenalkan, namaku Keenan Ario Setta. Panggil Ario aja kayak yang lain." katanya.

"Sandra Amillia Dian. Panggil Sandra aja." kata Sandra menyambut uluran tangan Ario.

"Nggak nyangka bisa ketemu lagi sama kamu." ucap Ario.

Sandra mengernyitkan dahinya heran. Memangnya kapan lagi mereka pernah bertemu. "Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Sandra bertanya.

Ario tersenyum. "Aku pernah melihatmu beberapa kali."

"Benarkah? Di mana?" Sandra semakin penasaran. Bagaimana ia bisa tidak mengenali pria setampan ini dan membiarkan hanya pria itu yang mengenalinya.

Ario belum sempat menjawab ketika Dion kembali ke meja mereka.

"Siapa?" kata Dion sinis.

"Perkenalkan, saya Ario. Temennya Restu."

"Dion. Temen dia juga. Terpaksa." kata Dion melirik Restu yang tengah menatap layar ponselnya cuek.

"By the way, lo ngambil kursi gue."

"Dion apaan sih lo." kata Sandra kesal.

"Nggak papa, aku pindah meja aja. Senang bisa kenalan sama kamu." ucap Ario.

"Eh, tunggu dulu." ucap Sandra menghentikan Ario. Sandra melotot tajam pada Dion yang dengan santainya kembali duduk di kursi yang baru saja di duduki Ario.

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Where stories live. Discover now