MINE - 8

131K 7K 93
                                    

HARI INI AKU AKAN POST 2 CHAPT SEKALIGUS 😀😀 SOALNYA IDE DALAM KEPALA CANTIKKU LAGI MULUS SEMULUS-MULUSNYA.

AKU GAK MINTA KALIAN MENYUKAI CERITAKU, KALAU KALIAN SUKA YA BACA. KALO GK SUKA TINGGALIN AJA.

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING 😉 PART INI GUE DEDIKASIKAN BUAT LO JELEK😋
🌸🌸🌸

Lucas menyesap gelas kopinya yang ke-tiga. Saat ini ia masih berada di kafe, sendiri. Sementara Josh, Raka dan Dave lebih dulu pulang karena ada urusan. Kenapa dia masih disini? Ya tentu saja menunggu gadis itu pulang kerja.

Lucas mengusap wajahnya perlahan. Ada apa dengan diri nya? Satu sisi ia begitu perduli pada gadis itu, dan sisi lainnya selalu menyangkal. Ia tidak tau mengapa dirinya begitu perduli pada gadis itu. Apakah karena kedekatan mereka? Itu tidak mungkin bukan? Mereka tidak sedekat itu sampai membuat Lucas begitu perduli pada gadis itu. Tapi kenapa? Kenapa dia masih duduk di dalam kafe dan menunggu gadis itu pulang kerja jika ia tidak perduli.

Lucas menatap gadis itu yang kini sedang mengantarkan pesanan dimeja paling ujung. Lucas mengamati raut wajah gadis itu yang terlihat selalu dingin pada siapapun. Tidak pada dirinya saja gadis itu bersikap dingin. Pada pelanggan pun sikap gadis itu tetap dingin tanpa senyuman sama sekali. Kadang gadis itu hanya memberikan senyum tipis. Sangat tipis. Dan Lucas yakin bahwa sebenarnya gadis itu tidak tersenyum sama sekali.

Entah kenapa gadis itu bisa membuatnya tertarik. Ya. Ia akui, ia tertarik pada gadis itu. Gadis yang mampu membuat perasaannya campur aduk.

"Kenapa kau suka sekali dengan kopi?" tanya Freya yang tiba-tiba sudah duduk dihadapan nya. Gadis itu sudah mengenakan pakaian biasa. Yang berarti ia sudah selesai bekerja. Gadis itu menatap gelas kopi yang kosong dan gelas yang berada dihadapan Lucas bergantian. "Padahal kau sendiri tahu itu tidak baik untuk kesehatan mu."

Lucas tersenyum. "Kau mau mencobanya?" Lucas menyodorkan cangkir kopi nya kearah Freya.

"No, thanks," tolak Freya cepat, menyodorkan kembali cangkir kopi kehadapan Lucas. "I don't like coffe. Pahit dan tidak enak sama sekali."

Lucas terkekeh. "Itu karena kau tidak menyukainya. Aku berani bertaruh, pendapat mu akan sangat berbeda kalau kau menyukainya."

"Kenapa kau belum pulang?" tanya Freya dengan dahi berkerut. "Kau menunggu seseorang?"

"Ya," jawab Lucas santai. "Aku menunggumu."

Freya menaikkan alisnya heran. Sementara Lucas terkekeh pelan. Ia kemudian berdiri dan langsung menarik tangan Freya keluar dari kafe.

"Kita mau kemana?" tanya Freya menyesuaikan langkah kaki Lucas yang lebar.

"Mengantarmu pulang," jawab Lucas santai. Ia membuka pintu mobil. Mempersilahkan gadis itu masuk. "Masuklah."

Gadis itu menggerutu pelan lalu masuk kedalam mobil. membuat Lucas terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. Gadis itu, walaupun tengah menggerutu, tetap menampilkan wajah dinginnya. Dan sialnya. Lucas menyukainya.
***

"Ada hubungan apa antara kau dan dosen baru itu?" tanya Eric yang tiba-tiba sudah berada disamping Freya yang sore ini sedang duduk menghabiskan waktu sambil membaca buku dihalaman samping perpustakaan.

Freya mengalihkan tatapannya dari buku yang ia baca ke wajah Eric yang memasang ekspresi tidak suka. "Apa maksudmu?"

"Kemarin aku datang ke kafe untuk menjemputmu. Dan aku melihat kau pulang bersama Mr. Geonandes," ucap Eric dengan tangan terkepal. "Kalian terlihat akrab."

MINE#1 ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora