CORETAN LUKA

59.9K 1.7K 125
                                    

MAAF YA. INI BUKAN UPDATE-AN. SEKEDAR CORETAN LUKA.

❤️HAPPY BIRTHDAY, Ri❤️

Sudah beberapa hari ini aku memimpikanmu, Ri.
Entah karena aku merindukanmu.
Entah karena disana kau sedang memikirkanku.
Hahaha entahlah, mungkin tidak kedua nya.

Malam ini hujan turun, Ri.
Sangat deras disertai petir yang hebat.
Aku ketakutan dibalik selimut.
Dan entah kenapa tiba-tiba aku ingin bernyanyi.
"Memori berkasih" yang kurekam lalu kudengarkan sendiri.
Lucu tapi agak sedikit menakutkan karena suara latar hujan dibelakangnya.
Mungkin lain kali akan kudengarkan untukmu.
Semoga kau tidak tertawa mendengar suara cempreng ku yang tidak berubah sama sekali.

Dan seperti biasanya saat hujan deras
Lampu dikamar-ku pasti mati.
Aku agak panik karena tidak memiliki penerang sedikitpun.

Tapi aku berhasil menemukan lilin kecil.
Aku berusaha membuatnya agar tidak padam karena angin yang kencang.
Dan saat itulah aku teringat momen lucu kita dulu.

Masih ingat saat kita berempat kehujanan dan berteduh di salah satu warung kecil?
Kita berusaha menghidupkan lilin pada saat angin berhembus dengan kencang.
Menghalangi dengan telapak tangan agar api nya tidak padam.
Dan salah seorang dari kita menyeletuk sambil tertawa geli.
"Buruan berubah. Biar aku yang jaga lilin nya, usahakan jangan sampe ketangkep ya."

Dan saat itu juga yang ngomong langsung diserang dengan jitakan penuh dikepala.
Berlarian sambil berhujan ria.
Dan besoknya kita berempat sama-sama libur sekolah karena sakit.

Aku merindukan kenangan itu, Ri.
Dan merekapun merindukanmu.

Kau tau, aku masih bisa mengingatmu dengan jelas, Ri.
Walaupun kita tidak pernah bertemu lagi sejak saat itu.
Saat dimana ketika kau tak dapat melihatku, bahkan mendengarkanku lagi.
Aku masih mengingat dengan jelas semua tentangmu walaupun aku tidak melihat potretmu.
Sangat jelas tersimpan dalam sebagian kecil memoriku.

Kau yang hadir dengan sekeping cinta.
Mengajarkan ku cara menikmati hidup dan tertawa.
Memberikanku sebuah arti kata menghargai.
Membawakanku sebuah kebahagiaan kecil.

Kau mungkin tidak tau, Ri.
Saat kau meninggalkanku dulu
Aku menerima hadiah itu dari orangtua mu tepat ketika aku tak bisa melihatmu lagi.
Hadiahmu kebesaran saat itu.
Biasanya kau akan tertawa keras saat tau jika sesuatu kekecilan atau kebesaran untukku
Sifat menjengkelkan yang tak bisa kulupakan darimu.
Tapi aku menyukainya
Karena tiap kau tertawa, aku akan merengut masam dan kau dengan segera mengacak rambutku hingga berantakan lalu kita tertawa bersama
Tapi tak apa, Ri. Aku akan terus mengenakannya.
Itu pemberian terakhir yang kau beri untukku.

Terkadang aku memikirkn pertanyaan konyol, Ri.
Seperti, "Bagaimana kabarmu?" Atau "Apa kau baik-baik saja?"
Dan berharap kau menjawabnya untukku.
Bodoh ya, Ri. Tapi itulah aku.

7 tahun telah berlalu, Ri
Banyak yang telah terjadi yang tak bisa kuceritakn padamu.
Tapi aku janji akan menceritakan semuanya saat aku sampai disana.
Yah walaupun itu memerlukan waktu yang lama.
Akan kuceritakan walau aku tak yakin kau akan mendengarkanku.
Ah ya.. sudah lama aku tidak kesana menemuimu, bukan?
Biar kuingat. Mungkin saat pertama kali kau berada disana aku tak pernah datang lagi.

Jangan tanya kenapa, Ri.
Mungkin karena aku tidak menerima kenyataan itu.
Kenyataan menyakitkan yang merubah seluruh hidupku.
Aku tidak pernah menyalahkanmu atas luka itu, Ri.
Itu bukan luka yang kau ciptakan.
Itu luka yang diberikan takdir untuk ku.

Kau tau, Ri. Sampai kemarin aku tak bisa menerima takdir itu.
Tapi seseorang mengajarkan ku untuk merelakan.
Aku yakin kau pasti bertanya siapa dia.
Akan kuceritakan sedikit tentangnya padamu.
Hanya intinya saja ya.
Selebihnya akan kuceritakan nanti, aku janji.

Well, dia seorang laki-laki, kau tau.
Hadir dan mengajarkan ku untuk bertahan dan menerima dengan ikhlas.
Itulah sedikit ulasan tentang nya.
Aku tau, kau pasti tidak puas, bukan?
Tapi aku akan menceritakan semuanya nanti.

Ah ya, aku hampir melupakan sesuatu
Jika esok aku datang menemuimu.
Aku hanya mengingatkan, itu kedatanganku yang kedua.
Walaupun begitu aku tidak akan melupakan tempat itu, Ri.

Aku ingat dengan jelas dimana tempatmu berada walaupun aku tidak pernah kesana lagi untuk waktu yang cukup lama
Kau ingin aku membawa apa saat menemuimu nanti?
Kau pasti tau aku tidak suka bunga bukan?
Tapi aku akan melakukannya seperti yang orang lain lakukan.
Menaburkan bunga lalu memanjatkan doa.
Doa terbaik yang selalu kusisipkan untukmu.
Mungkin aku akan menangis sedikit
Tolong jangan marah padaku untuk itu.
Aku tau kau sangat merindukan tangisku
Jadi biarkn aku menangis sebentar
Biarkan aku menerima takdir itu.
Takdir yang telah merenggutmu untuk selamanya.

Takdir yang mengatasnamakan kematian.
Tapi kau tak pernh mati bagiku, Ri.
Kau akan selalu hidup dan tersimpan dalam kepingan hatiku.
Dan potongan kalimat terakhir dariku
"Semoga kau tenang disana."

MINE#1 ✔️Where stories live. Discover now