BAB VI (B)

237 15 1
                                    



HAII AUTHOR YANG CANTIK HADIR LAGI





Mereka melanjutkan perjalanan mereka. Ara dan April melihat Key yang sedang bicara dengan seorang cowo di depan ruang ganti Tim basket SMA Bina Bakti.

"Eh liat deh. Mereka saling kenal?" bisik April pada Ara.

"Ga saling kenal lagi sih. Liat noh sepatu mereka samaan." Ara balas berbisik sambil menatap sepatu yang di pakai Key dan juga Revan.

"Mereka beli di toko yang sama kali," pikir April dengan polos. Ara langsung menjitak kepala April.

"Lemot banget sih lu. Itu artinya mereka ada sesuatu," jelas Ara setengah berbisik.

Key kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Disana ia ditatap horor oleh kedua temannya,Ara dan April.

"Mata kalian kenapa? Abis kena stroke, ya?" tanya Key santai.

"Lu hutang penjelasan sama kita. Ngapain lu cubit-cubitan pipi dan pelukan sama anak basket dari SMA Bina Bakti?" tanya Ara mengintrogasi.

"Emang penting, ya?" balas Key santai.

"Key, kita kepooooo!" seru Ara dan April.

"Dia pacar gue. Puas?" jawab Key to the point.

Ara dan April membulatkan mata mereka.

"Sumpah?" kaget Ara dengan mata yang membulat sempurna.

"Demi apa lu punya pacar ganteng!" kaget April bukan main.

"Gue duluan ya. Bye!" seru Key kemudian meninggalkan Kelas.

"KEY!!" pekik Ara dan April bersama.



Key melangkahkan kakinya menuju parkiran dimana Revan sedang menunggunya. Ara dan April tidak menyerah juga. Mereka mengejar Key sampai ke parkiran. Revan menatap heran kearah Key dan teman-temannya.

"Key..." bisik Ara sambil menyikut Key.

"Van, kenalin mereka temenku, Ara dan April," ucap Key.

"Revan." Revan menyebutkan namanya singkat tanpa tersenyum sedikitpun.

"Gue Ara."

"Gue April." Ara dan April saling memperkenalkan diri masing-masing sedangkan Revan hanya menanggapinya dengan cuek.

"Gue duluan ya, guys." pamit Key kepada Ara dan April.

"Iya, hati-hati ya." sahut April.

Revan kemudian membukakan pintu mobilnya untuk Key. Key melambaikan tangannya terlebih dahulu kemudian masuk kedalam mobil Revan. Revan berlalu begitu saja dan masuk kedalam mobilnya. Sepeninggalan Key dan Revan,Ara dan April saling pandang.

"Menurut lu Key masih waras, kan?" Tanya Ara kepada April.

"Yang tadi gue liat itu... manusia, kan?" April bertanya balik.

"Gila, cuek banget," ungkap Ara. April mengangguk setuju.

"Tapi menurut gue sih ya kayaknya Revan emang orangnya gitu. Tapi diliat dari cara perlakuin Key tadi,dia tipe cowo yang romantis ko." jelas April. Ara hanya mengangguk-angguk.

Sebelum mengantar Key pulang,Revan mengajaknya jalan ke Mall terlebih dahulu. Revan menggandeng tangan Key erat. Mereka berjalan-jalan ke sekeliling Mall.

"Van.." Key tiba-tiba saja menahan tangan Revan membuat Revan menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Beli boneka,yuk!" ajak Key dengan puppy eyes andalannya.

"Kamu itu udah gede. Ga malu apa?" tanya Revan.

"Please..." bujuk Key dengan manja. Revan tersenyum.

"Iya-iya. Ayo beli." Revan akhirnya menurutinya. Mereka masuk kedalam sebuah toko boneka.

Key menatap satu-persatu boneka yang ada disana. Revan mengekorinya dibelakang.

"Jadi beli yang mana?" tanya Revan.

"Yang itu!" Key menunjuk sebuah boneka mickey mouse berukuran jumbo. Sang pelayan mengambilkan boneka yang dimaksud oleh Key.

"Ada lagi?" Tawar Revan. Key menggeleng. Revan kemudian membayarnya di kasir.

Key menaruh bonekanya di jok belakang mobil Revan.

"Van.." Panggil Key. Revan yang hendak masuk kedalam mobil pun menoleh.

"Makasih," ungkap Key sambil tersenyum.

"Iya,sama sama," jawab Revan tersenyum.

Revan memang sosok pria yang cuek, tetapi dia menjadi sosok yang hangat bagi Key. Revan selalu mampu membuat Key tersenyum dengan caranya.





BERSAMBUNG

Maaf ya part ini pendek hehehehee

Tentang RasaWhere stories live. Discover now