Harapmu pernah menjadi harapku
Ia pernah kukubur begitu dalam
Sebab, aku belum siap terluka
Aku enggan beranjak, sebab takut melukai
Namun, aku selalu mengalah pada jerit hati
Hatiku yang tertawan melawan logika
Dan akhirnya aku menyebrangi batasku sendiri
Singkatnya beberapa duri, kerikil hingga bara api kita lalui
Tak mudah, namun akhirnya bersambut
YOU ARE READING
Merapikan Hati
PoetryUntaian kata yang tak pernah sampai pada pemiliknya, setumpuk asa yang pernah salah kugantungkan dan secercah cahaya yang perlahan menyinariku dalam gelapnya hatiku yang kian kosong~