Anganku begitu melayang bersama impian
Hatiku tenang bersemayam
Langkahku ringan
Tapi, kemudian langkahmu terhenti
Benar - benar berhenti
Sesederhana itu, akhirnya aku jatuh ke dalam lautan mimpi buruk
Tersungkur bersama setumpuk pengharapan yang pernah bersambut
Bukan sekedar luka
Hatiku memanen belati untukmu, untuknya dan semesta
Bencikah?
Tidak, pada akhirnya belati yang ku asah luluh pada peluh hati
Aku tak 'kan pernah sanggup melukaimu
Sebab sejak awal kau adalah bunga yang kupuja dan kusanjung
Hanya saja, Tuhan menguji hatiku atas hadirmu
Hatiku berkhianat pada tuannya
Aku sudah kerap mencela hati orang lain
Kini hatiku yang patut dicela oleh orang lain
YOU ARE READING
Merapikan Hati
PoetryUntaian kata yang tak pernah sampai pada pemiliknya, setumpuk asa yang pernah salah kugantungkan dan secercah cahaya yang perlahan menyinariku dalam gelapnya hatiku yang kian kosong~