9

3.8K 447 84
                                    

He's Our Son?!

-

Chapter 9

.
.
.
.
.

Yoongi tak dapat berhenti khawatir selama perjalanan mereka menuju Daegu. Namjoon yang menyadari hal itu pun memutuskan untuk menggenggam tangan Yoongi erat. Menyalurkan sedikit kekuatan batin untuk pria bekulit pucat itu.

.

"Kita sampai."

Suara Sejin menyadarkan Yoongi dari tidurnya. Yoongi yang baru saja ingin merenggangkan tubuhnya karena rasa lelah akibat terlalu lama duduk, terhenti gerakannya ketika menyadari Jihoon yang tertidur di sebelahnya.

Kepala Jihoon berada di pangkuan paha Yoongi, sedangkan kaki anak itu ada di paha Namjoon. Bocah itu tampak masih lelap dalam tidurnya.

Menyadari hal tersebut, Yoongi mengurungkan niatnya untuk melakukan peregangan. Dia berakhir hanya memutar lehernya dan memijat tengkuknya yang terasa sakit. Dirinya tak lupa melirik Namjoon yang ternyata masih tertidur pula.

"Hei Joon," panggil Yoongi lembut.

Pria itu menggoncang tubuh Namjoon pelan. Namjoon pun perlahan membuka matanya. Namjoon mengerjap-ngerjapkan matanya, khas seperti seseorang yang baru saja bangun dari tidurnya.

"Kita sudah sampai," ucap Yoongi mengulangi perkataan Sejin.

Mata Namjoon yang tampak mengantuk langsung terbuka lebar begitu mendengar informasi dari Yoongi.

"Eh? Sudah sampai?"

"Ne."

Sejin memperhatikan kedua insan yang duduk di jok belakang mobil yang mereka tumpangi itu.

"Um, bagaimana? Apa kita langsung turun saja?" tanya Sejin.

Yoongi menatap Jihoon yang masih tidur. Dirinya menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Sejin.

"Aku bangunkan Jihoon dulu. Setelahnya kita baru turun."

Sejin dan Namjoon hanya mengangguk, menyetujui perkataan Yoongi.

.

Tok
Tok
Tok

Yoongi memandang cemas pintu di hadapannya yang masih tertutup rapat. Di belakangnya terdapat Namjoon yang menggendong Jihoon. Bocah itu akhirnya bangun setelah Yoongi membujuknya. Jihoon awalnya tampak sekali mengantuk, namun setelah keluar dari mobil, anak itu malah sangat bersemangat. Terus mengobrol bersama Namjoon yang siap sedia menggendongnya.

Sejin sendiri? Manajar mereka itu berdiri dengan setia di belakang Namjoon. Merekam semua pemandangan di hadapannya dengan mata kepalanya sendiri.

Kret

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita yang berada di umur 40-an akhir.

"Yoongi-yah?"

Suara lembut perempuan itu memanggil Yoongi. Ah, sungguh Yoongi sangat merindukannya.

"Eomma."

Wanita itu tersenyum dan menarik Yoongi ke dalam pelukannya.

"Ya ampun, akhirnya kamu sampai juga."

Yoongi balas memeluk ibunya itu.

"Ne eomma, maaf aku jarang datang kemari."

He's Our Son?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang