16

2.5K 280 25
                                    

He's Our Son?!

-

Chapter 16

.

.

.

.

.

"Maaf Paman.. tapi sepertinya aku tidak bisa menjadi putra Paman.. maafkan aku...."

Yoongi menatap sedih ke arah Jihoon yang kini sedang menundukkan kepalanya. Anak laki-laki itu baru saja menolak keinginan Yoongi dan Namjoon untuk mengadopsinya. Permintaan maaf Jihoon yang terdengar lirih dan tulus membuat Yoongi semakin merasa sedih. Dirinya menatap sang suami yang kini juga sedang memandang ke arahnya. Sorot mata Namjoon memancarkan kesedihan yang sama dengan Yoongi. Namjoon mengusap punggung Yoongi dengan lembut. Yoongi tahu betul gerakan itu, gerakan yang biasa Namjoon lakukan untuk menghibur dan menenangkannya.

"Ekhem.. Jihoon-ah.." Namjoon membuka suaranya. Pria itu menatap kea rah Jihoon sekarang.

Jihoon hanya bergumam 'ne', tapi masih enggan untuk mengangkat kepalanya. Merasa tidak enak hati untuk menatap mata Namjoon sekarang.

"Kami.. Apa kami boleh meminta waktu lebih kepadamu?" Namjoon bertanya kepada Jihoon. Sebuah pertanyaan abstrak tanpa topik yang dituju. Hal ini membuat baik Jihoon, Yoongi maupun Bibi Park memfokuskan atensi mereka kepada Namjoon.

Namjoon tersenyum tipis karena Jihoon kini kembali memandangnya. Dirinya kembali melanjutkan maksud dari kalimatnya, "Kami mau mengadopsimu dan juga Sora."

Yoongi membelalakkan matanya, terkejut mendengar pernyataan yang terlontar dari mulut Namjoon. Keduanya belum membicarakan hal itu. Well, bahkan sebelum mempunyai waktu untuk berdiskusi mengenai Sora, Jihoon sudah terlebih dulu menolak tawaran mereka.

Yoongi merasakan jemari Namjoon yang sedari tadi menggenggam tangannya kini sedikit meremasnya. Dirinya tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Namjoon, tapi dia memutuskan untuk percaya kepada suaminya itu. Dirinya menunggu dengan sabar sampai Namjoon kembali membuka mulutnya.

"Namjoon-ah, apa maksud perkataanmu?" tanya Bibi Park.

Namjoon tersenyum kepada Bibi Park, "Begini, aku dan Yoongi menghargai keputusan Jihoon, maka dari itu kami juga akan mengadopsi Sora. Toh pada awalnya kami memang ingin mengadopsi anak dari sini. Tapi, karena rencana awal kami adalah untuk mengadopsi seorang anak, maka kondisi di rumah kami pun baru siap untuk kehadiran satu orang anak.

"Maka dari itu, aku ingin meminta izin kepada Jihoon agar dapat memberikan kami waktu yang lebih banyak. Kami mau menyiapkan rumah kami untuk kehadiran keduanya, itulah maksud dari perkataanku," ucap Namjoon yang kini sudah kembali memandang Jihoon.

Jihoon tertegun, begitu pula dengan Yoongi dan Bibi Park.

Wow..

Yoongi tidak tahu bahwa Namjoon akan memutuskan semua ini dalam waktu singkat. Yoongi mencoba memperhatikan sikap suaminya saat ini. Dirinya mencoba mencari keraguan di dalam sikap Namjoon, mencoba menelisik sorot mata Namjoon dengan dalam. Namun nihil. Suaminya itu tampak tenang. Yoongi sama sekali tidak menemukan keragu-raguan dalam diri Namjoon saat ini.

"So-Sora juga akan diadopsi? I-itu artinya aku tetap bisa bersama Sora?" Jihoon bertanya dengan suara serak.

Sebelum menjawab Jihoon, Namjoon mencuri pandang ke arah Yoongi sekilas. Tersenyum, dia mengangguk dengan yakin.

"Ne Jihoon-ah, kamu tetap bisa bersama Sora."

.

.

.

.

.

to be continued

.

.

.

.

.


Author's note:

Mohon maaf, chapter ini hanya sebuah short update saja🙏

Anyway, teaser photo dynamite mantap jiwa👍👍

He's Our Son?!Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ