005| • | Gara gara Kehabisan Cat

5.6K 452 0
                                    

             H A P P Y  R E A D I N G
                ~°~°~°~°~°~°~°~

GAVIN. Meletakan snack keripik kentang nya .

"Nah! Lo ngertikan dek? "

Aku mengangguk paham, rencana Gavin dan Aku terdapat dua, yaitu plan A yaitu Aksi lalu plan K yaitu berarti Kabur.

"Eh! Bang gue mau nanya "

"Nanya apaan? "

"bang emang cewek haram yak? Sampe harus dihalalin? "

Gavin mendengus mendengar pertanyaan konyolku. "Acha yang cantik.. Mending lo tanya kayak gitu sama yang lebih paham aja jangan sama gue! ".

"Iya Ocha... Kembaranmu ini memang syantikk luar dalam! "aku mengibaskan rambut coklatku kewajah Gavin.

"Ketombe lu nih kemana mana, jangan manggil manggil gue Ocha! ".

Aku berdecak "Bodo amat! ".

"Hilih! Bicit! Ngiming mili! "

Gavin pergi meninggalkan ku, sendiri dihalaman rumah Gradpa Liam dan Gradma Rose.

                       ***********

Aku menatap sekeliling, hutan ini begitu sulit untuk dideskripsikan, Aku Dan Gavin sudah sampai dipertengahan hutan .

Perjalanan menuju hutan ini hanya diisi canda tawaku dan tentunya suara suara hewan hewan yang didominasi suara burung hantu...

Mengerikan!

"Cha...! "panggil Gavin pelan nyaris menyerupai bisikan, "Apa?... "tanyaku.

Gavin menunjuk dua arah "Acha lo kekanan gue kekiri, taburin nih cat merah disetiap langkah lo biar ngak kesesat! "Gavin menyodorkan kaleng cat merah dan kuas.

Aku mengambilnya "Iye nanti jam dua belas malem kita ketemuan oke?" ujarku memastikan. Gavin mengangguk "Yoi Cha".

Kami berdua berjalan berbeda arah. Dilangkah pertama sudah kuolesi cat merah semerah darah itu, saat sudah didekat sungai besar dan eumm.. Ada rumah pohon.

Cat ku habis! . Bangke juga yah cuk.

"Jalan aja deh lagipula tuh rumah pohon tinggi gede lagi! Gue jalan aja deh! "monolog ku.

" Tuhan jagakan dia.... Dia kekasihku... Kan tetap miliku... " aku melantunkan lagu berjudul Tuhan Jagakan Dia - Motif Band.

Huh... Tak terasa aku sudah berada didepan rumah pohon ini.

GGRRRRR....

Aku segera memasang posisi kuda kuda mataku melirik kesana kemari.. Ada Serigala disana.

Badan nya dua kali lebih besar dari serigala yang kulihat kemarin. Warna nya hitam dengan mata berwarna hijau.

Dia mendekat.

GGGRRRR...

Aku berjalan maju menghampiri serigala itu. Aku berjongkok tepat wajahku didepan moncongnya.

Mataku terkunci dengan mata hijau serigala ini.

"Gue emang niat jahat kesini tapi bukan sama lo, gue tau kalo lo ini bukan serigala biasa.. Gue cuma punya urusan sama serigala coklat dengan mata biru "ujarku mengelus elus kepala serigala itu.

"Grrrrr... Mate..! Mate!.. " sesuai dugaanku serigala ini memiliki human.

Aku perlahan menjauhi nya membiarkan serigala ini mengganti wujudnya menjadi human. Terbukti dengan bunyi retakan tulang.

Menjadi pria.

"Mate! "ujar pria itu.

"Gue punya nama, jangan manggil manggil gue Mate,! "ucapku.

Pria itu mendekat mendekatkan wajahnya kearah wajahku, aku menahan napas sejenak. Jantungku juga berdebar sama seperti rasanya jatuh cinta dengan Dzaka.

"Hello Mate! Namaku Jacob Van Gils ups itu nama humanku. Namaku Julian Van Gills"dia berbisik ditelingaku.

Aku mendorong dada nya "Ck. Nama gue Gavina, Annasha Gavina Rajawatsa biasa dipanggil Acha! "aku memperkenalkan diri dan membiarkan dia memanggilku dengan panggillan Acha

Jacob atau Julian memukul tengkuk ku dengan cukup keras, kepalaku berdenyut pandanganku memburam. Aku terjatuh perlahan Jacob mendekapku sebelum aku terjatuh didinginnyan salju.

"Hello Sweetie I'm know Acha so you can say goodbye to human world and welcome to.. "dia berbisik.

Sebelum aku mendengar kelanjutan ucapannya kegelapan terlebih dahulu merenggutku.

Ck.. Dasar Werewolf sialan.

Liat aja gue bakal kabur.

"Sorry Sweetie kamu tidak akan bisa kabur! "bisiknya seolah olah tau apa yang kupikirkan.

Persetan aku eh ralat gue bakal kabur

TBC.

Byeeee

Eh betewe gue mau bilang bakal ngak up nih cerita selama semingguan.

Salam hangat dari Cia.... Buabyeee

My Naughty Mate ✅Where stories live. Discover now