009| • | What! Two Mate?

5.6K 402 3
                                    


Happy Reading
~°~°~°~°~°~°~

Sudah dua minggu lamanya Acha di sini. Kegiatan nya hanyalah makan ,tidur makan, latihan dan sesekali berkunjung ke rumah Renata dan Ronald.

Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi Acha. Karena hari ini pula Acha akan memakai make up beserta gaun.

'Gue terpaksa Nyet! 'batin Acha.

"Sudah siap Baby? "tanya Jacob. Ia membenarkan letak posisi bunga yang terletak di tatanan rambut Acha.

Dengan lemas Acha mengangguk "Iya Kob. Nih emang wajib banget yah gue ikut ke pesta nya si saha nyak? "

Jacob terkekeh pelan "Harus Baby. Kita akan ke pesta ulang tahun anak dari King Sean dan Lady Brillyanna. Kau tau mereka bukan sepasang mate "kata Jacob.

Kening Acha berkerut "lha emang mereka nikahnya gegara apaan? "bingung Acha.

Jacob menggengam tangan Acha lalu menuntun nya agar mengikuti langkahnya . Ia menaiki mobil Lamborgini hitam tersebut.

"Mereka menikah karena. Queen Serena memaksanya. Lalu jika nanti Sean telah bertemu matenya maka ia dan Brilly harus bercerai "Acha mengangguk.

"Lha kesian dong si Brilly "Acha mulai membayangkan kalau Brilly itu dia.

Jacob mengelus rambut Acha lembut. Lalu ia menempatkan wajahnya ke ceruk leher Acha. "Itu semua sudah bisa Baby di dunia demon dan vampir "bisik nya di telinga Acha.

Acha meremang . "Jangan modus lu "Acha mendorong kepala Jacob untuk menjauh dari lehernya.

"Kepada mate sendiri boleh kan? " alis Jacob naik turun.

Acha mencebik kan bibirnya "Iya in aja deh "

Setelahnya hanya ada percakapan absurd antara dua sejoli itu. Saat telah sampai di depan gerbang istana Acha dan Jacob turun. Mereka bergandengan tangan.

'Gue terpaksa lagi nih dari pada gue amysyong di makan vampir kan mending gue nempel deh ' batin Acha

                  ~°~°~°~°~°~°~°~

Sean menyentak tangan Brilly kasar "Lepaskan Bril! "

Brilly memberenggut "Kita ini adalah suami istri Sean wajarlah aku manja padamu "kata Brilly.

"Hanya suami istri bukan sepasang mate! "Sean menekan kata mate.

"Lebih baik kau urus Luke"titah Sean. Ia berjalan dari kamarnya lalu berkeliling istanahnya.

Aroma manis dan menggiurkan itu memasuki indra penciuman Sean yang tajam. Ia melesat senyuman di bibirnya terbit sebentar lagi ia akan bertemu dengan matenya dan mengakhiri pernikahan nya dengan Brilly.

Langkahnya terhenti saat melihat sumber dari aroma manis dan menggiurkan itu. "Cantik " gumam Sean tanpa sadar.

Dia berfikiran positif bahwa Alpha Jacob hanyalah teman atau sepupunya. Tapi mungkin untuk sepupu itu tidak mungkin Sean mencium aroma manusia dan percampuran mermaid dari tubuh mate cantiknya.

Ia menghampiri mereka. Memeluk gadis itu dengan erat . "Eh anjir apa - apaan lu main sosor aja, kenal ge kagak "seru Acha ia mendorong tubuh Sean dengan keras.

"Mate! Terimakasih kau telah datang. Kau sangat cantik dear "Sean melepaskan pelukan nya.

Rahang Jacob mengeras saat melihat Sean memeluk matenya. Dan pasti matenya itu juga mate dari penghisap darah itu. "Dia mateku Sean! "suara Jacob memberat matanya berubah menjadi hitam.

Acha yang sadar akan perubahan dari manik mata Jacob ia segera menarik Jacob untuk menjauh. Diikuti dengan Sean.

'Bukan apa apa melas sama yang bikin dekorasinya doang gua mah' hati Acha berucap laknat.

Mereka berhenti berjalan saat sudah sampai di taman. "Dia mateku Sean. Bukan matemu! "

Sean memutar bola matanya malas "Dia mateku juga Alpha Jacob! "ralat Sean.

"Ck, Sean kan lo udah punya istri buat apa lagi butuh mate? "timpal Acha. Ia berkacak pinggang.

Jacob meraih pinggang Acha untuk di peluknya. Sean mendengus kesal. "Dear, asal kau tau aku akan bercerai dengan Brilly setelah aku menemukan mu "ujar Sean.

"Lu kata gue mau di kata pelakor ihh.. Ogah! "seru Acha. Kening Sean berkerut "pelakor itu apa Dear? Semacam makanan kah? "tanyanya.

"Kita pulang saja Baby, "putus Jacob. Ia meraih tangan Acha untuk di gandeng. Ia melesat untuk sampai ke parkiran mobil. Mereka masuk kemobil.

Sean menggedor gedor kaca mobil sport Jacob. "Hei! Alpha Jacob! Dia mateku!. "teriaknya.

Mobil Jacob melaju kencang. Sean meremas rambutnya frustasi. Sebetulnya dia bisa bisa saja menyusul mereka. Tapi mengingat ancaman ibunya. Serena. Nyalinya menciut. Lihat saja selepas acara ini.

                 ~°~°~°~°~°~°~°~

Selepas Acha mengganti pakaian nya. Begitu juga dengan Jacob. Jacob mengajaknya berbicara berdua di kamar.
"Bagaimana bisa kau memiliki dua mate sekaligus Baby? "tanya Jacob frustasi.

Acha memanyunkan bibirnya "Ya gue mana tau?. Lo aja udah bikin gue pusing ini lagi nambah atu "

Senyum di wajah Jacob mengembang "jadi kau hanya ingin aku menjadi matemu? "tanya Jacob.

Dengan ragu Acha berbicara "I-iya kali. Lagian juga gue ogah kali jadi pelakor "imajinasi Acha menjadi pelakor pun tak terelak kan.

Jacob memeluknya "Kau tau? Aku hampir gila sendiri dengan pikiranku yang membayangkan kau lebih memilih si penghisap darah itu "benar Jacob hampir gila hanya karna pemikiran nya.

Itu baru pemikiran bagaimana bila sungguhan?.

"Baby!... Bagaimana kalau besok kita menikah!? "celetuk Jacob.

Mata Acha membola " eh anjir gila kali kau mamen. Enggak gue nggak mau "tolak Acha.

"Okey. Aku tak memaksa kan. Apa kau tidak mencintaiku? "tanya Jacob.

"Hah?! Hmm.. Jantung gue kalo deket lo kayak lagi diskoan bahaya kan berarti gue nggak boleh kawin sama lo bisa bisa gue mati lagi! "kata Acha.

Jacob tersenyum "Itu berarti kau mencintaiku baby "

Acha memberenggut "kata siapa? "

"Kau bilang jantungmu berdetak kencang bukan bila bersamaku. Itu artinya kau jatuh cinta padaku Baby "jelas Jacob.

"Masa sih? Eh tapi kalo jantung gue diskoan nya deket Sean gimana tuh ceritanya? "tanya Acha polos.

"Aku tidak tau Baby "Jacob merajuk. Ia bersidekap tangan di dadanya.

"Tau gue juga pusing mau tidur. Meluknya jangan kekencengan mau lu gue mati?! " ujar Acha sarkas.

Jacob menggeleng tegas "No! Baby. "


















T. B. C.

Wow kalo yang tau atau udah nyimpen nih cerita dari awal pasti tau kan?.

Entahlah gue kepikiran repost aja gitu.

Revisi Gede gedean Im Coming

My Naughty Mate ✅Where stories live. Discover now