Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini bukanlah pagi seperti biasanya bagi Jaehyun.
Jaehyun bangun dengan bersemangat. Eh tapi tunggu, kenapa kasur di sampingnya kosong? Winwin kemana?
Jaehyun menurunkan kakinya untuk menyentuh lantai. Jaehyun meregangkan badannya, hingga baju tidurnya terangkat dan memperlihatkan roti sobeknya.
Kakinya berjalan ke arah jendela, dengan sekali tarikan membuat gorden jendela menyingkir dari pandangannya.
Jaehyun menghirup nafas dalam dalam. Entah kenapa ia pagi ini merasa bahagia. Dia tidak tau.
Matanya kemudian melirik sticky note yang ada di meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun menaruh kembali kertas itu di tempatnya. Lebih baik dia mandi dan segera turun.
Jaehyun bersenandung ria sembari membawa berkas yang ada di kantor untuk di kerjakan di ruang tamu.
Matanya sesekali melirik kesana kemari untuk mencari seseorang.
Kemana dia?-Jaehyun.
Jaehyun melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada di dekat tangga. Ternyata di dalam tidak ada siapapun, termasuk Mark.
Jaehyun mencari mereka ke dapur, tapi tetap saja batang hidungnya tidak nampak.
Akhirnya Jaehyun mencari di taman belakang rumahnya.
Nafas lega keluar dari bibirnya, dan perlahan mendekati kedua orang yang tengah sibuk berbincang sembari menyiram bunga mawar kesayangan mendiang Ibu dari Mark.
"Bunganya indah ya Mom" Taeyong jelas mengangguk. Semua orang jika ditanya tentang bunga mawar, pasti jelas mengatakan kalau bunga tersebut indah ataupun cantik.
"Dia indah karena dirawat oleh orang yang tepat"
Keduanya melihat Jaehyun yang datang sembari memasukkan tangannya dalam saku celananya.
Taeyong lebih dulu memalingkan wajahnya dari Jaehyun. Ingat, Jaehyun sudah memiliki seseorang untuk menjadi pendamping nya.
Dan Taeyong tidak ingin menjadi penghalang antara mereka.
