Bab 3 - Jeanne, I Love You

37 5 0
                                    

Berawal dari pembututan terduga pengedar narkoba, Kompol Bagas mulai mengenal seluk beluk dunia malam. Gemerlap dan hiruk pikuk tempat hiburan malam itu tak ubahnya candu, semakin didekati semakin susah untuk ditinggalkan. Selalu ada rasa yang mengajak untuk kembali mencecap manis dan gemerlapnya dunia itu.

Gayung pun bersambut, kehadiran Bagas menjadi angin segar bagi para pengelola tempat hiburan. Demi memastikan lokasi yang mereka kelola aman dari penggerebekan dan masalah hukum, mereka pun memberikan berbagai macam fasilitas yang tersedia secara gratis. Pengar minuman berakohol yang ditenggak, ditambah musik yang berdentum dan aroma parfum yang menyusup ke setiap rongga hidung, saling berkait membawa angan ke dalam bingkai kebahagian semu yang segera menghilang begitu penikmatnya tersadar.

Dengan semakin menjamurnya tempat hiburan malam di wilayah hukum Polres Jakarta Barat, secara berkala tim gabungan Propam Polres melakukan razia. Hal ini dilakukan untuk memastikan tak ada anggota yang melanggar kode etik profesi. Dari razia itu pula, Kompol Bagas pernah tertangkap tangan sedang mabuk-mabukan. Bukan hanya minuman keras, bahkan dari hasil tes urin Bagas dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba. Namun berkat koneksi yang dimiliki orang tua dan dukungan teman-teman satu alumni, kasusnya bisa ditutup sebelum maju ke proses hukum.

Sejak kejadian itu, berulang kali Bagas mencoba untuk menjauh dari gemerlap dunia malam Ibu Kota, tetapi lingkungan yang tidak mendukung kembali membuatnya tergoda. Demi tidak tertangkap untuk yang kedua kali, Bagas sangat berhati-hati dalam memilih tempat hiburan yang akan didatangi termasuk selalu pergi seorang diri.

Tak terhitung lagi sudah berapa banyak wanita yang menghiasi hidupnya. Bermodalkan kulit yang putih bersih, wajah nan rupawan, dan tubuh atletis layaknya bintang iklan minuman pembentuk tubuh ditambah mobil sport keluaran terbaru sudah lebih dari cukup untuk menaklukan wanita mana pun yang diinginkan.

Namun tidak kali ini. Ego Bagas merasa tertantang saat mendapati kenyataan bahwa Jeanne, salah satu yuniornya di Kepolisian begitu sulit untuk dirayu dan didekati. Berawal dari sebuah perkenalan tak sengaja saat keduanya mengikuti gelar perkara gabungan yang dilaksanakan Karo Binops Bareskrim, gelanyar aneh seketika menyusup ke dalam hati Bagas dan terus menyebar mengisi setiap kekosongan hati.

Acap kali Bagas mencuri pandang ke arah Jeanne yang duduk di seberang mejanya. Sebuah senyuman kecil yang terkembang di wajah ayu Jeanne memiliki daya magnet yang teramat besar baginya untuk selalu kembali menatap ke tempat yang sama. Berulang kali Pamen Polri itu menarik napas panjang, sekedar meredakan gemuruh dalam hatin. Namun saat senyum itu tak sengaja terkembang, jantung Bagas kembali berdegub kencang.

Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta, Bagas pun tak mengerti karena dirinya tak pernah merasakannya sebelumnya. Ketertarikan kepada lawan jenis yang selama ini dirasakan hanya sebatas pada penampilan fisik saja. Rasa bosan pun segera menghampiri tak lama begitu Bagas berhasil mendapatkan apa yang diincar dari setiap korbannya.

Di depan Jeanne pula, Bagas merasa lidahnya begitu kelu dan susah berkata-kata. Ratusan kata yang ingin diucapkan, seketika menguap tak berbekas bahkan jauh sebelum melewati tenggorokan. Dia hanya mampu mengutuk diri saat Jeanne berlalu begitu saja tanpa sempat menyapa dan berkenalan secara langsung. Beruntung Bagas bisa menemukan sumber terpercaya yang bisa memberikan berbagai data dan informasi terkait sosok perempuan yang telah mencuri hati dan perhatiannya itu.

Berbagai upaya pendekatan telah dirancang sedemikian rupa meski belum menunjukkan hasil yang signifikan. Semakin mengenal Jeanne rasa kagum itu semakin membelenggu hati. Tak ada lagi ruang yang tersisa, di sela hari-hari Bagas hanya wajah dan senyum Jeanne yang tergambar jelas dalam angan.

Jeanne Renata bukan hanya cantik, madiri dan supel, dia pun dikenal sangat cerdas serta berdedikasi tinggi dalam tugas. Gadis itu tak pernah mau berlindung di balik nama besar sang papa, sangat bertolak belakang dengan Bagas yang bahkan untuk sekedar mendapatkan promosi jabatan tak sungkan untuk melibatkan papanya.

INCOGNITOWhere stories live. Discover now