Chapter 2

725 5 0
                                    

Tiba---

Setelah itu kami menuju rumah eyang ku disana dan kami disambut dengan hangat.

Tapi sebelum itu, disepanjang jalan menuju rumah eyang, kami melihat begitu banyak wadah yang berisikan macam-macam apapun yang tidak ku ketahui. Namun yang ku tau itu adalah sesajen seperti kebanyakan orang menyebutnya.

Setibanya kami disana, ada seorang pria paruh baya tetapi tidak setua eyang ku menjamu kami dengan minuman hangat dan beberapa kue. Beliau juga membawa sebuah sesajen lalu menaruhnya dekat pintu yang kami lewati untuk masuk ataupun keluar.

Aku pun bertanya pada ibuku tentang siapa beliau "Mami itu siapa?" Ibuku pun menjawab "Beliau itu pak karto yang selama ini menjaga dan melayani eyang mu itu loh. Dulu juga beliau yang menemani kamu bermain di sekitar sini saat kamu masih kecil. Kamu lupa?"

Aku hanya terbengong sampai ibuku berkata lagi "Yowes tidak apa-apa. Tapi kamu harus tetap sopan ya gimana pun juga beliau pernah menjaga kamu." Lalu aku menatapnya dan mengangguk.

Setelah beberapa saat kami berbincang ringan, eyang berkata "Wes kalian nginap saja disini temani saya. Saya juga rindu tenan sama cucu-cucu saya iki."

Aku hanya tersenyum menanggapi eyang dan memang aku juga sangat merindukannya jadi aku memeluk eyang dan berkata "Tentu saja eyang, kami akan tinggal bersama eyang selama kami disini." Eyang pun menjawab "Kamu sampun besar yo seng ayu." Aku hanya tersenyum lagi menanggapinya.

Seusai perdebatan panjang membahas pergi ke rumah atau tetap tinggal, kami pun sepakat untuk tetap bersama eyang disini.

Aku dan adikku pun izin untuk melihat-lihat rumah eyang yang terdapat banyak lukisan zaman dahulu dan benda-benda kuno Jawa lainnya.

---

---

Next---

Gending JawaWhere stories live. Discover now