Chapter 5

422 3 0
                                    

---

Aku pun bertanya pada adikku untuk memastikannya "Hey kamu main sama siapa? Kamu tidak mengajakku bermain juga?" Lalu dia menjawab dengan sedikit merajuk "Aku main sendiri sedari tadi dan kamu juga ada di dalam melihat lukisan itu dan menghiraukan ku."

Setelah mendengar tuturnya seperti itu aku terdiam beberapa saat hingga dia mengajakku bermain seperti batu yang disusun lalu dilempar oleh batu lainnya yang aku tidak tahu apa nama permainan itu. Setelah itu kami makan siang bersama.

Saat itu orang tuaku beristirahat setelah makan siang karna lelah menempuh perjalanan yang cukup panjang.

Aku dan adikku hanya di temani oleh pak karto sembari beliau menyiram tanaman dan eyang ku keluar rumah entah apa yang dilakukannya saat matahari terik seperti ini.

Aku teringat jika aku memiliki kekasih dan aku lupa memberinya kabar jika kami sudah sampai.

Aku pun lantas pergi ke kamar yang sudah disiapkan untukku dan adikku untuk mengambil handphone ku yang berada di dalam tas. "Dav, aku akan mengambil handphone ku di kamar. Kamu tetap disini dan tunggu aku." Kataku. Dia pun menjawab "Baik kak."

Aku pun melangkah menuju kamarku. Sebelum itu aku menitipkan adikku pada pak karto "Pak karto, aku titip david ya." Kataku.

Pak karto yang mendengar teriakanku pun menjawab "Baik non ayu." Saat aku sudah sampai tepat di depan pintu kamar, aku pun membukanya perlahan namun pasti aku memasuki kamar tersebut.

---

---

Next---

Gending JawaWhere stories live. Discover now