Chapter 14

220 3 0
                                    

---

Mas ku ini memiliki kulit yang sedikit gelap memang, karna dia tinggal di desa dan dia juga suka berkuda sedangkan cuaca yang memang panasnya tidak normal disani juga faktornya.

Walaupun ia tidak memiliki kulit yang putih namun kulitnya tampak bersih dan terawat. Juga ia memiliki tubuh yang tegap, garis wajah yang tegas dan terkesan angkuh namun ia orang yang sangat baik. Umm ia juga tampan.

Setelah perbincangan ringan itu, terlihat eyang masuk bersama pak karto yang menunggu di depan pintu kamarku. "Cah ayu ku kamu sudah merasa lebih baik?" Tanya nya terlihat begitu khawatir.

Aku pun tersenyum dan berkata "Sudah lebih baik eyang. Terima kasih." Eyang memberiku sebuah tasbih berwarna hitam dan memintaku untuk menyimpannya. Aku pun mengangguk sebagai jawabannya.

Tidak lama eyang keluar, ibuku masuk bersama ayahku beserta adikku. Ayahku duduk di sampingku dan mengecup dahiku lembut. "Sudah. Kamu harus lebih banyak istirahat." Katanya. Namun ada yang aneh, adikku hanya menatapku tanpa niat menghampiriku.

Mas kenu yang menyadari itu pun berusaha agar adikku mau menghampiriku.

Tetapi ia tetap tidak mau berdekatan denganku. Ia hanya terus menatapku. Itu membuatku sedih sejujurnya. Namun yasudah mungkin ia masih takut atau khawatir.

---

---

Next---

Gending JawaDär berättelser lever. Upptäck nu