13. Menyesal

11.2K 1.2K 53
                                    


7 Doctors Life

7 Doctors Life

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


***


Aldi duduk di bangku yang ada di depan ruangan ICU dengan sambil menelungkupkan wajah dengan kedua tangan nya. Di dalam ruang itu kekasih nya sedang di tangani yang arti nya dalam keadaan serius.

Dalam posisi nya yang seperti itu, sedari tadi Aldi hanya terus berdoa supaya pujaan nya itu baik-baik saja. Sekarang dia sadar, kalimat penenang apapun tidak akan mempan di depan ruangan ini. Hanya bisa berharap pada yang di atas.

Orang tua dari Vena juga sudah lebih dulu disana, Mama nya terus menangis dalam pelukan Papa nya. Vena merupakan anak satu-satu nya.

Sefa, Ridel, Revan dan Arka juga turut disana menemani Aldi. Dari rumah nya Julian, Revan yang mengemudi tadi. Keadaan Aldi yang tampak terguncang karna kabar kekasih nya itu mengalami kecelakaan, tidak memungkinkan untuk mengemudi atau di biarkan sendiri.

Mereka juga ikut menunggu disana dan memilih terus berdiri dengan mengambil sedikit jarak antara Aldi dan keluarga kekasih nya itu.

Ken yang baru saja tiba, segera mendatangi para sahabat nya itu. Dia menjemput Vino dulu tadi, jadi baru datang menyusul.

"Gimana?" Tanya Ken.

Karna belum tau bagaimana kondisi pasti nya, mereka hanya bisa menggelengkan kepala.

"Siapa yang tanganin?" Tanya Ken lagi.

"Dokter Komang." Jawab Ridel membuat Ken mengangguk, Dokter Komang merupakan Dokter senior mereka.

"Julian mana?" Tanya Revan.

"Dia nemenin Vino." Beritau Ken.

"Lo bicara sana sama Aldi, tenangin dia." Suruh Sefa karna sedari tadi mereka melakukan nya tapi seperti nya tidak berhasil.

Ken melihat pada Aldi sebentar yang duduk tak jauh dari mereka, lalu mengangguk pada Sefa. Kemudian dia datang pergi duduk di samping Aldi.

Ken menepuk bahu Aldi pelan, membuat nya mengangkat kepala hingga kedua nya bertemu tatap. Dari tatapan saja, Ken tau betapa cemas nya Aldi saat ini.

"Doa aja." Ucap Ken membuat Aldi mengangguk.

Pintu ruangan pun terbuka, lalu keluarlah Dokter Komang yang menangani Vena di dalam.

Segera Aldi dan Ken juga ikut berdiri, begitu juga dengan orang tua Vena, serta yang lain langung datang mendekat.

"Gimana Dok?" Tanya Aldi.

Dokter Komang belum langsung menjawab, beliau nmpak sedikit bingung melihat kehadiran wajah-wajah yang tak asing ini.

"Saya pacar nya Dok." Aldi memperkenalkan diri menjawab kebingungan Dokter Komang.

Dokter Komang pun mengangguk, dia menatap Aldi juga orang tua pasien yang di tangani nya bergantian. "Bisa bicara di ruangan saya?"


7 Doctors LifeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant