26. Kita dan Masalalu

8.7K 1K 150
                                    

7 Doctors Life

7 Doctors Life

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Revan yang duduk sendirian di dalam ruangan nya, termenung sambil menatap sebuah kotak kecil berwarna putih yang berada di atas meja nya. Sudah lama kotak itu dia simpan di dalam laci, dan baru sekarang lagi di keluarkan kembali oleh nya.

Tangan Revan pun bergerak mengambil kotak itu, kemudian membuka nya hingga sebuah cincin permata yang cantik sebagai isi nya nampak. Bersamaan dengan cincin itu, kenangan nya pun juga ikut muncul kepala Revan.

Waktu itu Revan dan Wulan sementara berada di taman kota. Kedua nya asyik bercerita di awal sambil duduk di bangku yang ada disana, sampai tiba-tiba Revan bangkit berdiri, kemudian mengambil posisi berlutut tepat di depan Wulan.

"Hey, kamu ngapain? Bangun Van!" Suruh Wulan yang di buat terkejut dengan apa yang di lalukan Revan.

Revan hanya tertawa, tanpa niat untuk bangkit dari posisi nya sekarang.

"Van, udah di liatin orang-orang kita. Bangun, nggak?" Suruh Wulan lagi yang mulai merasa malu dengan tatapan orang-orang disana mulai tertuju pada mereka, pasal nya taman kota sedang banyak pengunjung nya saat ini.

"Nggak mau. Kata nya gini ya, posisi cowok pas lamar cewek nya?" Tanya Revan tetap mempertahankan posisi nya.

Kalau Wulan mata nya sudah tidak fokus dengan memperhatikan sekeliling, dimana-mana orang-orang juga memperhatikan mereka sambil menunjuk dan tertawa karna tingkah konyol sang kekasih. Sementara Revan di mata nya hanya ada Wulan saat ini.

"Iya, kayak gini. Udah, ayo bangun sekarang."

"Terus, keluarin kotak kayak gini?" Revan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna putih dari saku nya.

"Iya, isi nya cincin. Kamu bangun sekarang.." kalimat Wulan tidak dapat di selesaikan, begitu dia melihat kembali pada Revan dan baru menyadari apa yang sedang di pegang oleh pria itu.

Revan tersenyum, dia menatap dengan penuh cinta pada wanita nya itu, pun begitu dia terlihat begitu serius, sama sekali tidak terlihat sedang bercanda atau menggoda.

"Kamu mungkin udah bosan dengerin ini, tapi aku nggak akan pernah bosan bilang kalau aku sayang sama kamu, aku cinta kamu, kamu berarti banget buat aku,"

"Van.."

Wulan terdiam kembali, karna berikut nya Revan sudah membuka dan menunjukan isi kotak itu adalah sebuah cincin permata.

"Aku mau mempagikan malam, dan memalamkan pagi sama kamu, aku mau kamu jadi wanita pertama yang aku liat saat membuka mata dan terakhir yang aku lihat saat aku menutup mata. Will u marry me, Wulandari?"

Untuk sesaat kedua insan itu sama-sama terdiam, bahkan orang-orang di taman kota itu juga menghilang. Bak hanya ada mereka saja saat ini, Revan dan Wulan terus diam dengan saling menatap satu dengan yang lain.

7 Doctors LifeWhere stories live. Discover now