29. Quality Time 2

9.9K 1.1K 404
                                    


7 Doctors Life

7 Doctors Life

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Nama nya Regina, Ko?"

Ridel yang sementara membaca sesuatu di tab nya, hanya menganggukan kepala tanpa mengalihkan perhatian pada sang Mama yang duduk bertanya di samping.

Hari ini akhir pekan, jadi Ridel yang tidak mempunyai jadwal apapun hanya bersantai di rumah. Ridel memang sudah bekerja dan punya penghasilan sendiri, tapi sampai sekarang dia masih tinggal bersama dengan kedua orang tua nya. Bukan belum mampu, tapi karna Ridel anak tunggal, jadi orang tua nya meminta untuk tetap tinggal bersama mereka.

Di ruang tamu itu bukan hanya ada Ridel dan Lena, tapi juga Hengki Papa nya Ridel yang sibuk menonton Tv. Sementara Lena memiliki banyak pertanyaan untuk putra nya itu.

"Kata nya dia Dokter muda, dia mau ambil Spesialis juga?" Tanya Lena lagi.

"Soal itu aku belum tau Ma."

"Kok belum tau?"

"Ya nggak tau..Ma," perhatian Ridel sudah tertuju pada Lena, karna Mama nya merebut tab nya.

"Itu hal penting yang harus kamu tau Ko. Kalau dia mau ambil Spesialis dan belum mau nikah, gimana?"

"Aku tunggu lah." Jawab Ridel yang mengambil kembali tab nya dari tangan sang Mama, perhatian nya pun kembali di barang itu.

Lena pun berdecak di buat kesal, dia ganti menatap sang suami. "Papa, bilangin Koko tu," adu nya.

"Papa bilang apa?" Balas Hengki tanpa mengalihkan perhatian dari layar Tv.

"Bilang jangan lama-lama nikah nya, Mama sama Papa udah tua."

"Ko, jangan lama-lama nikah nya, Papa sama Mama udah tua." Kata Hengki sesuai kalimat sang istri, namun perhatian nya masih sama. Ridel pun juga tak membalas.

Lena menatap berganti dua pria yang di cintai nya itu, baik Hengki dan Ridel fokus mereka sama-sama bukan pada nya.

"Akhh!" Teriak Lena yang sukses mendapatkan perhatian dari suami dan anak nya.

"Kenapa Ma?" Tanya Hengki yang terkejut dan bingung dengan sang istri, Ridel juga sama.

"Kalau Mama ngomong itu di perhatikan." Ucap Lena dengan wajah garang nya.

Hengki tau sedikit lagi tensi sang istri akan meledak, jangan sampai dia kena imbas. "Kamu Ko, kalau Mama mu ngomong itu di perhatikan. Mama ngomong itu demi kebaikan kamu, kan, Ma?"

7 Doctors LifeWhere stories live. Discover now