Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan percintaan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
"Mama jelasin semua nya sama aku." Pintah Ken.
Saat ini Ken sudah bersama dengan Marcella di dalam ruangan nya, dia meminta untuk berbicara empat mata dengan Mama nya itu.
"Mama kesini mau ketemu kamu, terus hari ini hari pertama Chelsi masuk di rumah sakit ini jadi Mama ajak dia buat sekalian ketemu kamu."
Ken menarik nafas dalam. "Ma tolong jangan kayak gini.."
"Kayak gini gimana? Mama salah?"
"Aku tau Chelsi bisa kerja disini karna Mama kan?"
Marcella terdiam sejenak karna Ken tepat sasaran, memang dia yang membuat supaya Chelsi bisa bekerja di rumah sakit ini. Bukan Ken dan Julian saja yang berteman, tapi orang tua mereka. Jadi, tak sulit untuk Marcella mendapatkan izin dari yang punya rumah sakit.
"Aku kan udah bilang sama Mama pelan-pelan aja. Apalagi ini sampai libatin urusan pekerjaan.."
"Mama cuma kasi rekomendasi sama Papa nya Julian, tapi Chelsi di terima disini karna dia memang memenuhi kulialifikasi. David lagi cari Dokter anak, sebagai teman yang baik Mama yang punya kenalan Dokter anak, Mama bantuin dong kan?" Marcella membela diri.
"Kamu marah?"
"Enggak, mana mungkin aku marah sama Mama."
Marcella sudah tersenyum mendengar jawaban anak nya itu, dia pun datang menggenggam tangan Ken. "Ini kesempatan yang bagus buat kalian biar bisa lebih saling mengenal. Selama ini kamu sibuk di rumah sakit, baru pas pulang sibuk sama Vino. Karna sekarang kamu sama Chelsi kerja di rumah sakit yang sama itu lebih baik untuk kalian berdua."
"Aku boleh minta sesuatu sama Mama?"
"Apa sayang?"
"Jangan paksa atau bebanin Chelsi buat lakuin sesuatu. Jangan cuma demi aku, Mama ngorbanin perasaan orang lain."
"Ken kamu tau hubungan kamu sama Chelsi ini di setujui dari dua belah pihak, Chelsi dan juga keluarga nya setuju. Tapi Mama bakalan inget omongan kamu." Ken pun hanya mengangguk pada Marcella.
"Kalo gitu Mama pamit, urusan Mama udah selesai." Marcella sudah berdiri.
"Mau aku antar Ma?" Tawar Ken ikut berdiri.
"Nggak usah. Kamu perhatiin Chelsi aja, dia baru disini Ken cuma kamu yang dia kenal. Mama tau anak Mama anak baik kan?"
"Iya Ma."
***
Di bagian tunggu psikiatri, Chelsi menunggu disana di suruh oleh Marcella Mama nya Ken. Dia yang duduk disitu mulai merasa tidak nyaman. Bukan soal lama menunggu, tapi ada seorang yang duduk tepat di depan nya dan menatap nya dengan tajam.
