15

4.2K 185 10
                                    

Kanna memarkirkan mobilnya di parkiran kampus FISIP. Mematikan mesin mobil dan mengambil tas yang diletakkannya di bangku samping, kemudian turun dari mobil. Pagi ini Kanna menggunakan kaos putih polos dengan potongan v neck yang ditutup kemeja flanel merah dan celana jins hitam serta sneaker shoes putih. Walaupun wajahnya hanya dipoles bedak bayi dan lipstik pink tipis, tapi nggak menghilangkan pesonanya.

Hari ini Ryo masih sibuk dengan urusan serah terima jabatannya sebagai CEO Diamond TownSquare yang akan dilaksanakan Minggu depan. Membuat Ryo semakin sibuk dan nyaris nggak punya waktu bertemu Kanna. Tapi sesibuk apapun Ryo, walaupun hanya lima menit pun akan tetap dilakoni untuk bertemu Kanna. Hampa rasanya tanpa melihat Kanna sebentar saja. Dan untuk hari ini Ryo berjanji akan menemui Kanna di butik setelah segala urusan pekerjaannya selesai. Secepatnya. Kanna hanya bisa mengiyakan janji Ryo dan memahami kesibukannya. Toh Kanna sadar diri kalau dirinya belum menjadi orang yang berhak protes dengan segala macam kesibukan Ryo. Statusnya masih sebatas teman dekat. Nggak lebih.

Jadwal kuliah Kanna hari ini nggak terlalu padat. Hanya ada satu kelas di pagi hari. Tapi Kanna memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan setelah kelasnya usai. Kanna butuh referensi beberapa buku untuk menyelesaikan tugasnya. Dan di sini lah Kanna. Menghabiskan waktu selama tiga jam lebih di perpustakaan yang tenang. Tenggelam dalam buku-buku.

Selesai mengerjakan tugas, Kanna bergegas menuju butik. Sudah hampir pukul dua siang, dan satu jam lagi dia ada janji bertemu pelanggan di butik. Butik Kanna walaupun termasuk masih baru tapi sudah punya banyak pelanggan tetap. Berkat bantuan Bunda yang gencar mempromosikan butiknya kepada teman-teman arisan, arisan komplek lah arisan kantor ayah lah arisan temen kuliah bahkan arisan emak-emak yang anaknya sekolah di sekolah yang sama dengan Zidane. Bunda memang sangat senang dengan yang namanya arisan. Berkumpul bersama menghabiskan waktu dengan cerita ini itu, bergosip tentang si A sampai si Z, dan sharing soal apapun mulai cara memasak air yang baik dan benar sampai cara membuat suami betah di rumah.

Kanna baru akan masuk mobil saat melihat Syabil mendekat.

"Nena," sapa Syabil dengan senyum yang merekah di bibir tipisnya.

Kanna membalas senyum Syabil. Kanna sudah membuat keputusan, keputusan terberat dalam hidupnya. Memaafkan semua kesalahan Syabil di masa lalu. Dan memulai semuanya dari awal, melupakan segala sakit yang selalu menghantuinya selama beberapa tahun ini. Menerima Syabil kembali sebagai seorang teman.

"Lo ngapain di sini Byl?" tanya Kanna yang heran melihat Syabil berada di kampusnya padahal dia bukan mahasiswa di sini.

"Tadi lewat depan sini waktu mau balik. Inget sama lo, jadi mampir bentar deh. Eh pas banget liat lo baru keluar tadi," jawab Syabil menjelaskan.

Kanna memandang curiga Syabil. Rasanya terlalu aneh. Rumah Syabil jauh dari sini. Dan terlalu memaksa kalau harus lewat sini.

"Basi lo. Sengaja kan mau ketemu gue?" ejek Kanna.

Syabil tertawa membuat matanya nyaris hilang. Diusap tengkuknya menghilangkan rasa gugup. Kembali akrab dengan Kanna sungguh membuatnya menjadi salah tingkah.

"Lo mau kemana? Udah kelar kuliahnya?" Syabil mencoba merubah topik. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Iya udah kelar. Ini baru mau ke butik. Bentar lagi ada janji ketemu pelanggan," jawab Kanna.

"Gue ikut boleh?" tanya Syabil ragu-ragu. Syabil merasa sangat ingin menghabiskan waktu bersama Kanna hari ini.

"Boleh kalo lo mau bosen nungguin gue di butik." Kanna mengijinkan yang lalu disambut senyum merekah dari bibir Syabil.

"Lo tau kalo gue salah satu orang paling sabar kan? Kalau cuma nungguin lo doang, udah khatam gue. Nyari lo bertahun-tahun aja sanggup kok." Syabil mulai usil nyindir Kanna.

When You Love Me (Completed)Where stories live. Discover now