13. Cerita masa lalu Anales

7.5K 937 1K
                                    


SIAPA YANG NUNGGU ALEN?

Silahkan pecahkan teori baru ini yaa!!!

[AKU MAU BIKIN GRUB CHAT KHUSUS READERS AKU KIRA KIRA KALIAN MAU GABUNG NGGAK?]

Jangan lupa follow my Instagram
@chellindygabs_
@chellindygabs_
@chellindygabs_

VOTE KOMEN DAN SHARE YAAA!!!

1000 VOTE DAN KOMEN UNTUK KELANJUTAN UPDATE GIMANA?

***

      Mata Alena berkedut seiring dengan kedipan matanya. Setelah mendengar ucapan Analess dengan reflek alisnya terangkat ke atas begitu saja. Alen menarik senyum lebar ke arah Anales yang masih mengerutkan bibirnya kesal ke arahnya.

"Maaf..maaf.. aku kan nggak tau, kalau ternyata itu panggilan sayang Rafa buat kamu.." belanya pada dirinya agar Analess tidak menampilkan ekpresi sedih itu lagi.

Namun, setelah mendengar hal itu, ekpresi wajah Anales berubah seketika menjadi ceria lagi. Bahkan, tangannya bergerak memeluk lengan Alen yang duduk di sebelahnya. Alen menatap ngeri pada selang infus yang menancap di punggung tangan kanan Analess sudah mengelurakan sedikit darah dari dalam.

"Kamu jangan terlalu banyak gerak. Infus kamu mulai berdarah.." mengabaikan ucapan Alen, gadis itu tersenyum masih memeluk lengannya erat.

"Kakak? Main truth or dare yuk!! Aku pengen main game deh, kayaknya seruuu!! Soalnya aku nggak boleh main Hp, radiasinya nggak bagus bikin aku pusing.." kekehnya seolah tanpa rasa sakit. Karena merasa kasihan, Alen pun menganggukan kepalanya, meng-iyakan permintaan Anales yang sudah melepaskan pelukan di lengannya.

"Kakak dulu atau aku dulu?" Tanya Anales semangat.

"Kamu dulu.." jawab Alen singkat, berpindah tempat duduk menuju kursi yang ada di sebelah brangkar tempat Analess duduk.

"Okey, emmmm kakak mau pilih apa?"

Alen berpikir dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya permainan ini sangat tidak menguntungkan untuknya. Ia harus memberikan fakta dan jawaban yang benar, atau tantangan yang akan menyulitkan dirinya sendiri. Namun, demi menuruti keinginan Analess, gadis itu pun mengikutinya.

"Truth.."

"Yeayy! Yang dari tadi aku tunggu! Oke, aku mulai tanya ya, kak. Emmm... ahh!! Sejak kapan kakak kenal Mas Rafa? Terus gimana persepsi pertama kakak setelah lihat Mas Rafa? Ganteng kan?"

Pertanyaan itu sukses membuat Alena membulatkan wajahnya reflek, namun dengan cepat gadis itu mampu mengendalikan ekpresi wajahnya begitu Analess menatapnya penuh selidik.

"Kenapa kamu nanya gitu? Kan kamu tau aku temennya Rafa di kampus? Berarti kan aku ketemu dia di kampus juga.."

"Mmmm, aneh aja sih Kak. Semenjak kita kecil sampai besar, aku belom pernah lihat Mas Rafa punya temen cewek dimanapun. Dia selalu berteman sama cowok, itupun jarang.." jelas Anales sambil mengetukkan telunjuknya di dagu.

"Oh gitu? Berarti kalian kenal dari kecil, dong?"

Anales mengangguk cepat sambil memejamkan matanya.

"Bener. Kita sahabatan dari dulu, bahkan, kakak tau? Dulu Mas Rafa pas masih kecil janji buat nikahin aku kalau udah gede. Ehehehe, makanya sekarang aku berjuang buat sembuh.. biar bisa nikah sama Mas Rafa.."

ALENA (Here With Me) Where stories live. Discover now